Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hari Gini Nggak Punya Blackberry? So What Gitu Lho!

27 Mei 2011   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09 2842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini sebenarnya nggak ada cerita yang akan saya bagikan ke teman-teman karena saya lagi fokus menyelesaikan cerpen yang tadi pagi dikirimkan oleh teman kolab saya ke inbox FB saya. Cerpen itu rencananya akan saya ikut sertakan di ajang Malam Prosa Kolaborasi (MPK) di Kompasiana ini. Oleh karena itu sebenarnya saya saat ini sedang asyik-asyiknya berada di dunia khayalan, dunia imajinasi agar cerpen saya benar-benar kelar nanti. Tapi entah mengapa tiba-tiba saya terusik oleh sms yang masuk ke hape saya yang menurut saya sudah kesekian kalinya ada sms serupa itu. Begini kira-kira bunyi sms itu : "Mbak, nomer pin BB-nya berapa ya?" Karena saya merasa tidak mempunyai pin apalagi BB, maka dengan santainya saya jawab begini : "Maaf saya nggak punya nomer pin,  saya juga tidak BB-an, karena saya rajin memakai Rex**a, dia yang paling setia setiap saat"...iklan kali ya hehehe... Selesai sudah masalah sms itu, terserah orang yang bertanya tadi percaya atau nggak. Yang penting saya sudah menjawab pertanyaannya hehehe.... [caption id="attachment_112484" align="aligncenter" width="640" caption="PDA, Blueberry, dan Nokia saya ( foto dokumen pribadi)"][/caption] Padahal sumpah! Saya punya BB juga, tapi bukan Blackberry seperti yang orang maksud itu. Saya punyanya Blueberry, hape saya yang paling setia untuk saat ini. Untungnya saat ini saya bukan tipe orang yang latah dengan hal-hal baru. Meskipun bego saya orangnya nggak gumunan koq. Buktinya saya nggak minat untuk ikut beli Blackberry seperti beberapa teman FB saya. Karena saya ini terus terang orangnya gaptek. Kalaupun saya punya Blackberry saya malah bingung bagaimana cara makainya karena saya bisanya ya cuma telpon sama sms saja...hehehe. Jujur saya sempat merasa kehilangan beberapa teman saya di FB ketika mereka pada punya Blackberry. Rasanya mereka seperti serentak hilang dari peredaran FB. Tapi koq anehnya setiap ada yang bikin status di FB, mereka yang pada hilang itu pada bermunculan saling ngasih komen dan komennya nyambung pula. Justru saya yang merasa rajin FB-an lewat komputer jadi kayak orang yang ketinggalan berita. Usut punya usut ternyata mereka semua tetap berhubungan dan berbagi status di Blacberry. Sempat sih kepikiran untuk beli Blackberry, tapi niat itu saya urungkan karena ya itu tadi saya nggak ngerti cara makainya hahaha...Dasar gaptek! Padahal kalo mau sebenarnya itu khan bisa dipelajari. Mosok kalah sih sama anak-anak SD yang rata-rata sekarang pegangannya Blackberry. Ponakan saya misalnya, kemana-mana bawaannya Blackberry sama iPhone. Kalo saya tanya buat apa punya dua hape, jawabnya satu untuk sms-an dan telpon, satunya buat bikin status di Blackberry. Walah, jadi punya 2 hape cuman untuk itu tho?  Wah-wah canggih sekali anak-anak sekarang. Tapi ya tetep saja hal itu tidak menggoyahkan iman saya untuk membeli hape canggih macam itu. Saya sudah cukup puas dengan hape saya sekarang yang menurut saya sudah sesuai porsinya dengan kegunaannya. Saat ini saya sudah mulai membulatkan tekad untuk tidak latah-latah lagi atau tidak mau disebut gumunan hanya gara-gara hape model terbaru. Kenapa saya bilang begitu? Terus terang saya dulu orangnya cukup latah. Ketika jamannya PDA, saya ikut-ikutan membeli. Dulu PDA yang pertama saya beli mereknya ETEN, serinya saya lupa karena barang itu sekarang sudah digondol maling ketika baru sempat saya miliki beberapa bulan. Untuk saat itu sih lumayan harganya sekitar 4-5 jutaanlah. Terus akhirnya saya beli lagi PDA yang sekarang masih tetap saya pakai, mereknya GIGABYTE g Smart i. Kisaran harganya juga kalo nggak salah sekitar itu pula. Tapi dasar orang latah dan gaptek, saya malah nggak pernah memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam hape itu. Akibatnya ya sia-sia saja khan, mubazir istilahnya kalo punya hape canggih tapi cuman dipakai untuk sms sama nelpon saja. PDA yang seharusnya jadi mesin pengingat saya, sebagai "asisten pribadi" saya dikala saya lupa akan sesuatu hal sehingga bisa saya catat di dalamnya malah sering ketinggalan di rumah pas saya pergi...hahaha. Jadi tambah kelihatanlah pikunnya saya. Sudah punya "asisten pribadi" koq ya tetep pelupa. Mubazir khan? Itu tadi baru cerita tentang PDA saya.Pas masanya CDMA ada, saya juga lumayan latah. Ikut-ikutan beli walaupun waktu itu harganya lumayan mahal dibandingkan sekarang yang harganya 200-300 ribu juga dapat. Hape CDMA saya yang pertama mereknya NOKIA, serinya 6255. Waktu itu harganya sekitar 2,8 jutaanlah. Ini adalah CDMA yang menurut saya canggih waktu itu. Fitur-fiturnya lumayan lengkaplah untuk ukuran CDMA waktu itu. Makanya saya bela-belain tuh beli. Tapi ya itu tadi, sama dengan kasus PDA saya, hape saya inipun juga akhirnya cuman saya manfaatkan untuk telpon dan sms saja. Mubazir lagi khan? Ya gimana nggak mubazir, wong saya sebenarnya butuhnya cuman untuk telpon atau sms tukang sayur langganan saya koq. Berdasarkan dua pengalaman itulah, makanya sejak saat itu saya membulatkan tekad untuk tidak latah lagi mengikuti trend. Biarin dibilang nggak gaul dan kuper,  lha wong kenyataannya memang demikian koq. Tapi yang penting saya khan sekarang kenal internet, kenal website...halaah opo hubunganne gitu lho sama masalah hape. Nggak ada ya? Dasar dudul!! Nah sekarang masalah saya punya hape CSL Blueberry @88OO, sejenis Nexian itu bukan karena latah lho! Bukan karena harga dan fiturnya yang lebih dibanding Nexian yang lainnya (malah promosi saya ya?). Tapi semata-mata karena faktor pelupa tadi. Saya pake nomor GSM di PDA, trus pake nomor flexy di CDMA. Nah karena saya sering ketinggalan hape kalo keluar rumah, akibatnya ya demi praktisnya saja saya beli hape yang Blueberry ini, bisa dual GSM dan CDMA.  Nggak terlalu mahal sih harganya, cukup 1,1 juta saya dan saya sudah cukup puas dengan hape saya yang baru itu. Sepintas mirip Blackberry koq, jadi kesannya saya sudah ikut trend hahaha... Padahal itu cuman hape ecek-ecek. Tapi biar ecek-ecek, tetap saja nggak mubazir bagi saya. Bisa tetap nelpon dan sms tukang sayur langganan saya. Jadi nggak punya Blackberry, nggak masalah. So what gitu lho!...hahaha....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun