Kolaborasi dua negara, Edi Kusumawati (Indonesia) dan Panca Hartanto (China).
No. Peserta : 209
[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="image from http://3.bp.blogspot.com"][/caption]
Aku hanya diam termenung Tertunduk lesu tanpa harapan Walau pena ditanganku, akupun tak bisa menuliskannya Begitu juga dengan mulutku seolah terkunci rapat Dimalam yang hening ini, dan diterangi cahaya yang temaram Hatiku seolah bertanya Apa yang bisa kuperbuat untukmu Sesuatu yang bisa membuatmu tersenyum dan bahagia Hingga akhirnya aku bisa bersanding untukmu Hanya untuk sebuah untaian kata *** Aku tahu arti renunganmu itu Biarpun sepatah kata tak kau ucapkan Tapi matamu bisa berbicara dan semuanya tergambar jelas disana Pendar pendar itu seakan bercerita Ingin rasanya aku merengkuh semua gulanamu Tapi itu hanya mampu kau tuangkan dalam tatapanmu Tatapan yang bisa membawaku keawang-awang Karena kebahagiaan ada disana Apa yang mungkin kau lakukan tidak perlu untuk diterjemahkan Karena aku sudah merasakan maknanya Biarlah semua berakhir disini, agar hati kita tetap terjaga Tak elok rasanya bila hati ini saling terluka Akan kujadikan ini sebagai bingkai hatiku Yang kunikmati dan kurasakan dengan caraku sendiri Hingga hilang ditelan oleh waktu Semoga engkau bahagia di kehidupan sejatimu
NB : Silahkan berkunjung kesini untuk menikmati “Puisi Kolaborasi” peserta yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H