[caption id="" align="aligncenter" width="294" caption="saya dan anak bungsu saya"][/caption]
Sejujurnya saya agak malu untuk mengungkapkan hal ini, apalagi ini menyangkut masalah kecantikan. Cantik khan identik dengan wanita yang feminim. Masalahnya keseharian saya jauh dari kesan cantik dan feminim. Itulah sebabnya saya agak malu mengungkapkan ini, tapi karena ingin berbagi dengan teman-teman ya perasaan malu itu saya singkirkan.
Keseharian saya dari semasa remaja dulu adalah orang yang cuek bebek dan rada tomboy. Kebiasaan ini kadang membuat saya tidak terlalu memperhatikan kulit indah dan menyilaukan mata. Saya senang tampil natural dan apa adanya. Paling-paling saya hanya menggunakan bedak dan lipstik yang tidak terlalu tebal, itu saja sudah cukup bagi saya. Begitu pula ketika sudah bersuami sekitar 12 tahun lalu, kebiasaan itu cenderung tidak berubah. Berhias setiap hari agar tampil cantik tetap jarang saya lakukan, kecuali jika ada moment tertentu misalnya harus menghadiri undangan perkawinan atau mendampingi suami di acara kantor yang sifatnya resmi.
Kebiasaan saya merawat kulit wajah dari dahulu hanya sederhana, yaitu menjaga kebersihannya dengan menggunakan sabun berbahan PH balance khusus untuk wajah. Tidak ada yang istimewa, sepulang bepergian atau menjelang tidur kulit wajah harus tetap dibersihkan. Yang paling maksimal sih hanya menggunakan air hangat untuk membuat kulit wajah terasa segar.
Kebiasaan dari masih remaja hingga dewasa seperti itu memang masih terbawa hingga awal-awal pernikahan. Nah karena mulai sering harus mendampingi suami di acara kantor dan menghadiri undangan pernikahan itulah saya mulai membiasakan diri dengan mengenal produk-produk sederhana perawatan kulit dan wajah. Awalnya sih tanya sana dan tanya sini dulu. Kemudian mulai coba-coba untuk mendapatkan produk yang cocok. Selama mencoba beberapa produk, saya pernah juga merasa bosan dan nggak cocok sehingga sempat menghentikan penggunaan produk-produk tersebut dan kembali lagi ke kebiasaan semula.
Tapi demi suami sebisa mungkin saya akan berhias, walaupun ala kadarnya. Apalagi suami saya orangnya simple, nggak suka menunggu istri berhias lama-lama. Berhias yang ala kadarnya saja sudah dianggap cantik koq oleh suami, rasanya itu sudah cukup bagi saya hehehe. Justru kalo saya berhias lama-lama dengan dandanan yang tebal, suami malah akan protes "emang mau main ketoprak ya Ma?". Walah jelas aja dongkol dong dibilang begitu. Maunya tampil cantik malah dicela. Mungkin karena saya nggak biasa tampil "heboh" dalam bermake-up kali ya, makanya sekali kelihatan agak "wah" malah kesannya wagu gitu hehehe. Ya sudah akhirnya daripada diprotes ya mendingan "back to nature", yang alami dan apa adanya saja. Cukup pakai bedak dan lipstik aja, simple khan?
Lambat laun setelah melahirkan anak ke dua. Saya mulai merasa ada perubahan di kulit wajah saya. Di beberapa bagian kulit wajah saya mulai terlihat adanya flek-flek hitam dan guratan-guratan tipis disekitar mata yang cukup menganggu padangan mata saya. Tadinya saya pikir mungkin pengaruh hormon atau obat-obatan selama kehamilan dan setelah melahirkan. Saya juga merasa wajar kalo sudah mulai ada guratan-guratan tipis di sekitar mata yang menandakan bertambahnya umur saya. Barulah saya sadar kalo umur saya bulan ini saja sudah genap 38 tahun. Walah sudah tua ya, 2 tahun lagi sudah 40, koq masih suka cengengesan gini ya hehehe. Umur sih boleh tua, tapi semangat khan harus tetap muda hehehe. Karena itulah awalnya saya pun tidak terlalu mempedulikannya perubahan wajah saya itu.
Selain itu saya selalu beranggapan kalo saya itu hanya ibu rumah tangga biasa. Bukan pegawai kantoran yang selalu dituntut untuk tampil cantik setiap saat. Oleh karena itu saya hampir-hampir tidak pernah berdandan apalagi sampai nyalon, nggak banget deh! Jangankan untuk pergi nyalon, untuk ngurusin pekerjaan rumah tangga yang seabreg aja saya sudah hampir-hampir kekurangan waktu. Apalagi saya juga punya Darryl, anak bunggsu saya yang saat ini baru berumur 2 tahun 4 bulan. Anak seumuran Darryl memang sedang aktif-aktifnya. Senangnya menghambur-hamburkan apa saja. Baru saja diberesin, sudah dihamburin lagi. Rasanya pekerjaan rumah itu tidak akan pernah habis dalam waktu 24 jam saja. Selalu dan selalu ada aja yang harus saya kerjakan. Maklumlah saya tidak mempunyai asisten rumah tangga alias pembantu. Semua pekerjaan rumah tangga saya kerjakan sendiri. Mulai dari pekerjaan di dalam rumah sampai diluar rumah juga saya yang melakukan.
Kalo di dalam rumah sih, saya nggak begitu peduli. Nggak ada sinar matahari yang langsung mengarah ke kulit wajah saya. Lha kalo harus keluar rumah, misalnya menjemur pakaian, ke pasar, menjemput Danny (anak saya yang sulung) ke sekolah, ya jelas-jelas saja cukup menjengkelkan saya. Apalagi saya juga lebih suka naik motor daripada mobil, lebih praktis karena bisa nyelip sana-sini hehehe. Sudah jelas wajah saya jadi tampak kusam karena terkena panas matahari langsung, sementara saya hampir-hampir nggak pernah memakai produk perawatan wajah dalam keseharian saya. Kondisi yang demikian terus terang juga bisa membuat saya stress. Dan ternyata stress dapat juga berakibat pada kulit wajah. Kata orang kalo kita terlalu stress, wajah akan tampak tua. Waduh gawat dong!
Mau nggak mau hal ini sedikit membuat saya resah. Sudah kulit wajah kusam, sekarang ketambahan flek dan kelihatan tua pula. Wah bisa njomplang dong kalo saya bersanding dengan suami di acara kantornya. Suami saya khan kulitnya putih gitu (kebetulan suami saya keturunan etnis Cina), sedangkan saya sawo matang gini. Kalo sering-sering keluar rumah tanpa adanya upaya pencegahan terhadap teriknya sinar matahari, bisa-bisa kulit wajah saya nggak hanya sawo matang, tapi sawo gosong! Walah nggak okey banget khan. Saya pun jadi kepikiran untuk mencari produk perawatan wajah guna mencegah semua itu, tapi tentu saja yang menurut saya simple, cocok dengan kulit wajah saya dan nggak bertele-tele dalam pemakaiannya. Ya iyalah saya khan nggak senang yang ribet-ribet. Tapi dasar tomboy dan cuek, apapun yang direkomendasi kawan tidak pernah saya gubris. Saya ingin mencoba mencari produk sendiri.
Kebetulan saya senang nulis di Kompasiana ini dan beberapa waktu lalu saya sempat baca tentang salah satu produk perawatan wajah yang baru diproduksi oleh Martha Tilaar yang sepertinya sesuai dengan yang saya butuhkan. Pada saat itu sederhana saja pikiran saya, kalau membeli produk MLM yang notabene banyak produk dari luar. Apa cocok dengan kulit wanita Indonesia? Akhirnya saya coba klik http://caringcolours.com/ untuk mencari tahu produk yang ditawarkan itu seperti apa. Saya baca dengan seksama kandungan yang terdapat dalam produk itu dan juga kegunaannya. Nama produk itu adalah Caring Colours Blemless Balm Cream atau Caring Colours BB Cream. Menurut yang saya baca, BB Cream ini merupakan kosmetik untuk perawatan kulit wajah nomer 1 di Korea.