Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dan Sapi-Sapi Itupun "Terbang" Di Hari Raya Kurban

6 November 2011   09:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:00 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini tanggal 10 Dzulhijjah 1432 H merupakan Hari Raya Idul Adha atau biasa juga disebut sebagai Hari Raya Kurban atau ada juga yang menyebut Lebaran Haji bagi umat muslim. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di masjid komplek tempat tinggal saya selalu diadakan acara pemotongan hewan kurban. Tak kurang dari 20 ekor sapi dan 100 ekor lebih kambing disembelih pada hari ini. [caption id="" align="aligncenter" width="470" caption="Masjid Al Falah (dok.pribadi)"][/caption] Kebetulan lokasi masjid (di komplek ada 3 masjid) tempat penyembelihan hewan kurban dipusatkan di Masjid Al Falah yang terletak di samping rumah tempat tinggal saya. Bisa dipastikan hampir setiap Hari Raya Idul Adha, di samping rumah tempat tinggal saya terjadi "pembunuhan" massal. Saking banyaknya hewan kurban yang harus disembelih, maka acara penyembelihan hewan kurban ini bisa berlangsung sampai sore hari. Selain itu juga melibatkan puluhan orang panitia kurban yang merupakan para takmir masjid, ibu-ibu pengajian di lingkungan komplek dan juga para Risma (remaja Islam Masjid). [caption id="attachment_141943" align="aligncenter" width="222" caption="Darryl bercanda dengan kambing (dok.pribadi)"][/caption]

Hari ini saya sengaja bawa anak saya Darryl untuk menyaksikan acara penyembelihan hewan kurban ini. Berhubung dia masih kecil, maka saya tidak menceritakan makna penyembelihan hewan kurban bagi kaum muslim. Saya sudah cukup senang melihat dia begitu menyayangi hewan-hewan kurban itu. Dia begitu antusias dengan kambing-kambing dan sapi yang siap untuk disembelih. Tidak ada perasaan takut sama sekali mendekati hewan-hewan yang tinggal menunggu waktu ajal menjemput. Bahkan dia sengaja mendekati beberapa kambing yang sempat terlepas dari kandang gara-gara ada bagian kandang yang jebol terdorong oleh banyaknya kambing-kambing yang ada, hanya sekedar pengin mengelus kambing-kambing itu sendiri. [caption id="attachment_141959" align="aligncenter" width="295" caption="beberapa kambing sempat lepas dari kandang (dok.pribadi)"][/caption]

Tepat pukul 09.20 WITA selepas sholat Ied, acara penyembelihan hewan kurban dimulai. Karena hewan kurban yang harus disembelih lumayan banyak, maka penyembelihan pun juga menggunakan metode yang menurut saya cepat. Diiringi gema takbir yang terus berkumandang, satu persatu hewan kurban menanti giliran untuk disembelih menggunakan pisau-pisau yang sangat tajam. [caption id="attachment_141956" align="aligncenter" width="369" caption="proses penyembelihan kambing (dok.pribadi)"][/caption]

Pada saat proses penyembelihan, kambing dan sapi ini cukup dilakukan oleh 3 atau 4 orang saja. Hanya saja bedanya kalo sapi perlu digunakan "pagar besi" untuk mengikat kaki sapi agar tidak terlalu banyak bergerak pada saat dipotong lehernya. [caption id="attachment_141949" align="aligncenter" width="369" caption="sebelum disembelih, masuk "][/caption] [caption id="attachment_141950" align="aligncenter" width="369" caption="siap disembelih (dok.pribadi)"][/caption]

[caption id="attachment_141945" align="aligncenter" width="369" caption="sapi itu mulai "][/caption] [caption id="attachment_141947" align="aligncenter" width="369" caption="dan sapi itupun "][/caption]

Selanjutnya setelah dipotong, kambing dan sapi segera dipindahkan ke bagian pengulitan. Yang unik adalah saat pemindahan hewan yang sudah disembelih ke bagian pengulitan. Untuk kambing cukup dipindahkan oleh satu orang panitia juga bisa, tapi khusus sapi pemindahan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa crane. Ada rasa miris melihat sapi-sapi itu diangkut dengan crane, mengingat darah masih saja menetes walaupun sedikit dari bekas luka sayatan pisau. Sapi-sapi itu pun seperti terbang dengan kepala yang hampir terputus. [caption id="attachment_141958" align="aligncenter" width="369" caption="terpaksa menggunakan crane untuk memindahkan sapi (dok.pribadi)"][/caption]

Saya ngeri melihatnya. Tapi apa boleh buat, demi efisien waktu dan tenaga. Kalo harus mengandalkan tenaga manusia, berapa orang perlu dibutuhkan untuk mengangkat sapi yang bobotnya mungkin lebih dari 1 ton. Ya sapi-sapi itupun "terbang" di Hari Raya Kurban. Semoga saja hal itu juga bisa membuat rasa "ego" atau individualistik kita "terbang" dan berganti menjadi rasa cinta kasih dan peduli kepada sesama. [caption id="attachment_141953" align="aligncenter" width="369" caption="proses pengulitan dan pemotongan (dok.pribadi)"][/caption]

Selanjutnya kambing dan sapi yang sudah dikuliti dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan ditimbang. Untuk memotong bagian tulang-tulang kambing dan sapi, petugas ternyata juga menggunakan pisau pemotong khusus yang menyerupai gergaji mesin. [caption id="attachment_141952" align="aligncenter" width="369" caption="tulang dipotong dengan pisau khusus (dok.pribadi)"][/caption]

Tepat ketika adzan dhuhur berkumandang, acara penyembelihan dihentikan sementara untuk menunaikan ibadah sholat dhuhur dan istirahat makan siang. Sampai dengan waktu istirahat ini tiba baru disembelih 19 ekor sapi, masih ada beberapa ekor sapi dan belasan ekor kambing lagi yang harus disembelih. Setelah ditimbang barulah daging-daging ini dikemas dalam kantong-kantong plastik untuk selanjutnya disalurkan kepada para penerima hewan kurban. [caption id="attachment_141951" align="aligncenter" width="369" caption="proses penimbangan dan pengemasan (dok.pribadi)"][/caption] Selamat sore dan selamat Hari Raya Idul Adha 1432 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun