Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Pun Akan Menemanimu Menutup Matamu

6 Agustus 2011   22:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal yang sama, bulan yang sama pula. Hanya tahunnya saja yang berbeda. Dengan segenap rasa, aku putuskan untuk memulai hidup baruku bersamamu. Sungguh suatu yang tak terduga atau bisa kubilang keajaiban, ketika tiba-tiba saja kamu menerima ajakanku untuk menyatukan hati kita. Padahal jujur aku tidak pernah bersungguh-sungguh menginginkannya waktu itu. Tapi ternyata kamu menyambut dengan lain. Akhirnya akupun merasa termakan oleh kata-kataku sendiri. Dan aku harus berani untuk mempertanggungjawabkan ucapanku itu. [caption id="attachment_123181" align="aligncenter" width="283" caption="sah...sah...."][/caption] Mungkin inilah yang dikatakan takdir. Takdir yang mengharuskan kita untuk bersatu dalam ikatan yang resmi. Sah menurut agama dan sah pula menurut hukum negara. Dan begitulah takdir ini terus berjalan. Aku menemanimu dan terus menjadi semangat dalam meraih asa yang kita impikan bersama. Aku terus menjadi pengontrol hidupmu dan juga penyemangat hidupmu. [caption id="attachment_123186" align="aligncenter" width="266" caption="berjalan beriringan dan selalu bersama..."][/caption] Tanpa terasa 12 tahun sudah pernikahan ini. Semua berjalan begitu indah dan tak pernah ingin usai saat kita bersama. Melalui hari-hari bersama dalam suka dan duka, dalam canda dan tangis. Tanpa terasa, rambut kita pun mulai diwarnai uban. Tubuh kita mulai melebar. Rumah kita sudah terasa sempit dengan hadirnya 2 buah hati. Dan berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. [caption id="attachment_123194" align="aligncenter" width="282" caption="2 buah hati"][/caption] Hingga saat ini kita juga masih punya asa yang sama. Membesarkan 2 buah hati kita bersama. Mendidiknya hingga menjadi pribadi yang mandiri. [caption id="" align="aligncenter" width="352" caption="bersama mendidik buah hati"][/caption]

Teruslah bersamaku kekasihku hingga aku menutup mata. Aku pun akan menemanimu menutup matamu. Bontang, 7 Agustus 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun