Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(Stop Iklan Rokok) Surat Cintaku Untuk Admin Tercinta

29 Mei 2011   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="gambar dari google.com"][/caption] Selamat pagi mbak/mas admin semua, Ijinkanlah saya, seorang emak-emak yang kebetulan lagi gandrung sama Kompasiana, pada kesempatan ini mengirimkan surat cinta saya kepada mbak/mas admin semua. Jarang-jarang lho atau bahkan belum pernah kayaknya saya mengirimkan surat cinta sama mbak/mas semua. Dan ini kayaknya untuk pertama kalinya deh, berarti ini spesial lho hehehe... Nah mbak/mas admin semua, langsung saja ya, terus terang saya merasa prihatin sekali atas kebijakan mbak/mas admin semua dalam hal penayangan iklan rokok di media sosial online ini. Mungkin bukan hanya saya saja yang merasa prihatin karena saya sudah membaca beberapa tulisan keprihatinan dari beberapa kompasianer beberapa hari ini. Mengapa saya turut prihatin karena kebetulan anak saya yang masih kecil-kecil lagi mulai suka tuh ikut-ikutan membaca tulisan saya di Kompasiana ini. Mungkin saja mereka bangga kali ya bisa melihat nama ibunya berada di "rumah" sebagus ini hehehe.... Jujur saya senang anak-anak saya bisa ikut-ikutan membaca tulisan saya di Kompasiana ini, tapi saya juga was-was jika anak-anak saya ikut melihat ada gambar iklan rokok di media ini. Bukan karena gambarnya yang kurang bagus lho, tapi memang saya rasa iklan rokok itu sudah tidak pada tempatnya. Memang sih di iklan itu juga ditampilkan slogan dari pemerintah tentang bahaya dari merokok, tapi tetap saja bagi saya ada semacam perasaan risih melihat iklan itu berada di media online yang menurut saya sangat sehat ini. Mengapa saya katakan Kompasiana ini "rumah sehat", ya iyalah kalau sakit mana ada yang mau berkunjung ke rumah ini setiap harinya. Coba saja hitung berapa orang setiap hari berkunjung ke Kompasiana ini, ratusan atau bahkan mungkin ribuan lho! Memang tidak semuanya mengirim tulisan sih, ada yang sekedar baca atau titip komentar saja. Tapi bagi saya tetap saja tidak mengurangi kesan saya bahwa Kompasiana adalah "rumah sehat". Karena itu tidak etis kiranya jika rumah yang sehat ini dimasuki oleh iklan rokok. Bisa batuk-batuk nanti saya hehehe... Saya bisa memaklumi jika untuk pengelolaan "rumah sehat" ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, tapi apakah biaya itu hanya bisa ditanggulangi dengan masuknya iklan rokok? Tidak bukan? Menurut saya ada baiknya jika biaya pengelolaan "rumah sehat" ini diperoleh dari berbagai sumber yang relevan dengan keberadaan dari Kompasiana ini, misalnya saja dari provider seluler semacam Telkomsel kemarin. Toh masih ada hubungannya khan provider dengan media online. Atau bisa juga dari perusahaan komputer atau telpon mungkin. Atau bahkan juga dari toko-toko buku dan penerbit buku, toh banyak disini penulis yang suka berkunjung ke "rumah sehat" ini. Khan bisa sekalian promosi gitu hehehe.... Nah kalau semua usulan saya itu dirasa sangat berat bagi para admin semua, mungkin usulan satu lagi dari saya ini bisa dipertimbangkan. Bagaimana kalau admin nggak perlu pakai sponsor apalagi sponsor dari rokok. Nggak perlu khan kayaknya? Toh Kompasiana ini sudah cukup kaya menurut saya. Bisalah ditanggulangi masalah pengelolaan Kompasiana ini tanpa dukungan sponsor. Siapa sih yang nggak kenal Kompasiana? Siapa yang nggak kenal Kompas? Kompasiana ini sudah ngetop koq mbak/mas admin, sudah kaya malahan menurut saya. Jadi nggak perlu deh nyari sponsor lagi buat pengelolaannya. Jadi gimana mbak/mas admin usul saya ini, diterima khan? Gengsi dong Kompasiana nyari sponsor kemana-mana, apalagi ke sponsor rokok. Wah malah kayak mau ngadakan pertunjukan dangdut aja pakai sponsor-sponsor rokok segala. Ini baru usulan saya lho! Kalau mbak/mas admin berkenan ya matur nuwun, kalau tidak ya kebangeten deh! Nah mbak/mas admin yang saya cintai, demikian surat cinta saya ini saya kirimkan kepada mbak/mas admin semua. Mudah-mudahan mbak/mas admin berkenan membacanya, syukur-syukur mbak/mas admin mau membalas surat saya ini. Kalau tidak ya, gimana ya sedih deh saya. Ini surat spesial lho, lihat tuh gambarnya isinya lope-lope semua tho! Itu artinya ini surat cinta, jadi dibalas yayaya....(maksa dotcom) Salam dari saya, emak-emak yang bawel.....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun