Mohon tunggu...
edi hermanto
edi hermanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terpaksa Menjadi Begal

29 April 2015   23:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kali ini saya ingin sedikit bercerita dan buka rahasia kepada semua pembaca setia kompasiana.  Sering sekali beberapa waktu terakhir diberitakan di media masa maupun TV tentang kasus pembegalan yang dilakukan oleh sekelompok atau beberapa orang.  menurut bahasa begal bisa dikatakan penyamun,tukang rampas,pencuri dan rampok.  menurut istilah Begal ialah penjahat yang merampas barang-barang di tengah jalan sepi.

beberapa waktu terakhir saya mencoba bergaul ke daerah pasar, pasar yang saya maksud bukan pasar kecil ya tapi pasar yang sangat besar dimana kehidupan kota semuanya tergambar didalam pasar tersebut, sekedar hanya ingin menambah teman dan mencari tahu kehidupan pasar saja sihhh. disana saya coba mempelajari kehidupan para pembegal.

saya akan mulai bercerita dari pembegal berbaju dinas,hal ini sudah lumrah dan sudah berlangsung sangat lama.  kita ambil beberapa contoh,mulai dari polisi lantas yang menilang dan mencari kesalahan pengendara,LLAJ yang sering sekali berkeliaran mencari gaji luaran dengan dalih tugas dan memeriksa KIR, anda pasti tahu kan ujung-ujungnya apa???.  bagi pengendara yang tidak lengkap surat menyurat kalau mereka ingin terbebas dari jerat hukum yahhh terpaksa harus mengeluarkan sejumlah uang untuk menyelesaikan masalah mereka.  Bukankah ini termasuk suatu pembegalan ???.

kemudian saya bertemu dengan seorang teman yang sudah lama melanglang buana dengan kehidupan pasar sampai-sampai saya juga sempat ikut pekerjaan dia. yahhh saya pikir pekerjaan dia juga bisa disebut seorang pembegal seperti yang dilakukan oknum lantas dan LLAJ diatas yang mengatasnamakan tugas.sebagai informasi dia bisa melakukan pekerjaan ini karena dia kenal banyak dengan polisi.setiap hari dia bisa mendapatkan uang mulai dari 500 rb - 2jt rupiah tergantung uang dan barang yang dimiliki korban. sebuah angka yang sangat fantastis.   Karena calon korban juga melakukan pekerjaan yang melanggar hukum jadi pembegalan ini susah untuk di bongkar karena pastinya korban tidak akan berani melapor ke polisi karna pekerjaan mereka juga salah.

kita ambil contoh sederhana,tapi ini contoh tidak terjadi di pasar.  SI A seorang pengedar sabu-sabu, kemudian SI B menggerebek padahal si B bukanlah seorang polisi, kemudian barang di sita oleh SI B dan di jual,kadang kadang SI B juga mendapatkan uang damai dari SI A.  mungkin ini ilustrasi yang sangat mudah untuk dipahami.  pertanyaannya apakah mungkin SI A melapor ke polisi kalau dia telah di BEGAL?????

mudah mudahan dengan membaca tulisan ini pembaca semua dapat terhindar dari para pembegal berbaju dinas maupun pembegal yang memang benar2 alami diciptakan oleh kehidupan.  mohon maaf saya tidak bisa bercerita secara detail kepada para pembaca karena ini menyangkut pripasi mereka yang mencari makan dari kehidupan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun