Mohon tunggu...
Edi Sukoco
Edi Sukoco Mohon Tunggu... Wiraswasta - musik, olahraga, entertainment

Mencurahkan isi hati dengan tulisan dari pada berdiam diri tanpa gagasan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pekerjaan dan Profesi Harus Punya Senjata Khusus

16 Juli 2020   13:20 Diperbarui: 16 Juli 2020   13:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seorang oknum guru PNS di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri Jawa Tengah dilaporkan ke Polisi karena membuat status whatsApp (WA) yang tidak pantas, apalagi dia sebagai seorang guru yang tugasnya mendidik dan menjadi panutan untuk siswa dan muridnya, juga seharusnya menjadi tauladan kepada masyarakat di sekitar dia tinggal. Kejadian ini bermula saat oknum guru SMP tersebut menggungah status WA dengan kalimat 'Semoga kalurahan Giriwoyo diparingi Covid- 19....Amiin', dalam bahasa Indonesia bisa kita artikan 'Semoga kalurahan Giriwoyo dikasih Covid- 19...Amiin'.

Karena status whatsApp itu masyarakat dan pemuda kelurahan tersebut menjadi gaduh dan tidak menerima apa yang diunggah oknum guru tersebut. Karena ke gaduhan itu Bupati setempat memerintahkan untuk melaporkan kejadian itu kepihak Kepolisian.

Tersangka mengaku dan sudah meminta maaf atas kejadian itu, untuk sangsi dan pertanggung jawaban atas perbuatanya itu menjadi hak dan tanggung jawab Kepegawaian Pemkab Wonogiri (sumber)

Menjadi seorang yang baik dan tauladan memang bukan tanggung jawab yang berprofesi sebagai guru saja, tetapi semua orang harus berusaha menjadi orang yang baik.

Apakah seorang pendidik atau guru tidak boleh melakukan kesalahan ?

Tentu saja semua orang pasti pernah berbuat kesalahan, jadi sangat wajar juga bila seorang pendidik atau guru juga pernah berbuat kesalahan, tetapi profesi guru pendidik dan pengajar adalah profesi pilihanya sendiri, jadi sebaiknya harus bisa mengendalikan diri dan menjadi contoh bagi muridnya dan orang lain, baik perilaku sehari- hari, kalimat dan ucapan dalam bergaul di publik. Karena tidak semua orang bisa menjadi tenaga pengajar dan memilih profesi ini. Sebaiknya menjadi seorang guru harus disiapkan dari awal dan berfikir secara matang tentang tanggung jawab dalam menjalankan profesinya.

Apakah setiap pekerjaan dan profesi harus mempunyai senjata utama yang dikhususkan ?

"Guru atau pengajar , tokoh rohani senjata utamanya adalah ucapan, kalimat dan perbuatan dalam kehidupan sehari- hari "

"Penyanyi senjata utamanya kualitas vocal "

Tentu, semua profesi dan pekerjaan harus mempunyai senjata utama. Seorang tentara atau TNI mempunyai senjata utama melindungi dan menjaga rakyat dari penjajahan asing dan mempertahankan kedaulatan bangsa. Seorang yang mempunyai profesi sebagai penyanyi harus mempunyai senjata utama dalam bervocal dan bernyanyi secara baik,  Sebagai seorang Customer Service harus mempunyai senjata utama yaitu berbicara dan menjelaskan kepada klienya. Begitupun seorang guru yang senjata utamanya adalah memberi tauladan pagi muridnya dan masyarakat umum.

foto by pixabay.com
foto by pixabay.com
Jadi setiap pekerjaan dan profesi harus mempunyai tanggung jawab dan senjata khusus, apalagi profesi dan pekerjaan itu terkait dengan pekerjaan di dinas pemerintahan atau Aparatur Sipil Negara (ASN).

"seorang yang bekerja di Aparatur Sipil Negara seharusnya lebih bijaksana dalam mengeluarkan perkataan, kalimat dan tingkah laku dalam kehidupan sehari- hari"

Jagalalah setiap perkataan, kalimat dan tingkah laku apalagi semua itu anda bagikan untuk kosumsi publik. Tetapi semua itu jangan hanya kalimat, perkataan dan tingkah laku saja, dengan tujuan pencitraan, tetapi memang tumbuh dari lubuk hati yang paling dalam kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun