Di taman terbuka biasanya kegiatan keluarga Belanda melakukan berbagai aktivitas di antaranya barbeque, membaca buku, menulis, berolahraga ringan bersama atau sekedar minum dan duduk santai menikmati senja di taman kota yang tertata cantik, dan di bagian tertentu penuh tanaman bunga aneka warna.
Menjelang berbuka, untuk pelajar sepertiku juga harus menyiapkan segala sesuatunya terlebih terkait makanan yang akan disantap baik untuk berbuka maupun makanan berat setelahnya.Â
Jangan sekali-kali kita membayangkan di saat sore menjelang berbuka akan banyak orang berjualan berbagai jenis juadah puasa Ramadan seperti di Indonesia. Ingatan demikian biasanya dengan segera muncul secara tiba-tiba.Â
Sering terbayang aneka jajanan pasar yang selalu menggoda selera seperti kolak hangat, cendol, air rujak disertai dengan berbagai jenis gorengan dan aneka minuman beraneka warna di pinggir jalan yang dapat dengan mudah kita temui dan dapatkan dengan harga terjangkau.Â
Ah...indahnya tinggal dan berpuasa di tanah air..! Biasanya langsung terlintas di benak saat itu.
Untuk merasakan kuliner tanah air dengan rasa otentik tentu hanya dapat ditemukan saat menghadiri pertemuan silaturahmi Warga Negara Indonesia (WNI).Â
Pengajian atau arisan bulanan sering diadakan oleh perantauan Indonesia di Belanda. Biasanya masing-masing membawa aneka masakan dari rumah untuk kemudian disantap bersama.Â
Berbagai menu lebih lengkap lagi dapat kita temukan saat diadakan acara resmi seperti agenda Pasar Malam di kota Den Hag tentunya semua harus ditebus dengan harga Euro.
Tetapi dapatlah dikatakan Rotterdam adalah salah satu kota yang sangat ramah muslim. Di sini akan dengan mudah kita temukan toko daging halal yang dimiliki oleh warga keturunan Turki dan Maroko yang biasa disebut dengan slagerij.Â