Mohon tunggu...
Edifati Waruwu
Edifati Waruwu Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

security

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rakyat Jelata Menangis

28 Juni 2020   22:46 Diperbarui: 28 Juni 2020   22:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan zaman terus bertukar secara terus menerus, tangisan rakyat kecil yang hanya bekerja serabutan untuk bertahan hidup makin lama makin melarat.

Mereka tak pernah berpikir untuk bermimpi meraih kekayaan dan kesejahteraan,mereka hanya berpikir bagaimana mereka bisa makan siang dan malam,terus bagaimana mereka berpikir untuk menghidupkan keluarga dan anak-anak mereka.

Ditambah dengan keadaan dan situasi yang terjadi di dunia saat ini,mereka semakin terpuruk,biaya hidup tak tercukupi, anak-anaknya putus sekolah karena penghasilan tidak ada.maka dengan itu timbul suatu pertanyaan dalam benak kita bagaimana nasib mereka dan anak-anak mereka kelak?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun