Dalam beberapa waktu terakhir, pagelaran tayub semakin sering diadakan di berbagai daerah di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Kesenian tradisional yang identik dengan tarian dan iringan gamelan ini kembali menarik perhatian masyarakat, baik sebagai hiburan maupun sebagai bagian dari pelestarian budaya.
Acara tayub kini tidak hanya digelar dalam rangkaian ritual adat atau upacara desa, tetapi juga sebagai hiburan umum di acara pernikahan, hajatan, hingga festival budaya. Banyak komunitas seni dan pegiat budaya turut mendorong eksistensi tayub dengan mengemasnya secara modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.
Namun, tidak sedikit yang masih memandang tayub secara kontroversial karena kaitannya dengan stigma masa lalu. Meski demikian, para seniman dan budayawan terus berupaya mengubah persepsi tersebut dengan menjadikannya simbol pelestarian seni dan warisan leluhur.
Pagelaran tayub yang semakin marak menjadi bukti bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H