Apa yang membuat radikalisme makin marak akhir-akhir ini? Salah satunya adalah karena wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia yang kian luntur. Bahkan, menurut penuturan salah satu anak di acara Netizen Palembang Gathering bersama MPR, sekarang ini sudah tidak ada pelajaran PMP atau Pendidikan Moral Pancasila.Â
Semoga saja sih masih tercover di pelajaran lainnya, tetapi, ketiadaan mata pelajaran yang seharusnya menjadi pelajaran bagi pendidikan moral dan kebangsaan generasi muda pastinya akan berpengaruh pada wawasan kebangsaan mereka sendiri. Kemudahan akses informasi secara online seringkali tidak diimbangi dengan filter yang baik dari masing-masing individu. Hal seperti ini tentu berpotensi melahirkan bibit-bibit radikalisme. Sebagai warganegara yang bermoral dan teredukasi, tentu para netizen dapat menjadi agen penyebar wawasan kebangsaan yang baik bagi masyarakat luas.
Wawasan kebangsaan ini sebenarnya bukanlah hal yang berat dan berbau 'militer'. Wawasan kebangsaan adalah sesederhana kita mencintai negera kita dan berusaha melakukan yang terbaik untuk negara kita. Pondasi kebangsaan kita terletak pada 4 pilar kebangsaan, yaitu:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhinneka Tunggal Ika
Soasialisasi tentang MPR dan 4 pilar kebangsaan yang diselenggarakan 11 Desember 2016 di Hotel Santika ini menghadirkan pembicara yang sangat berkompeten, yaitu sekjen MPR RI, Bapak Ma'ruf Cahyono. Pak Ma'ruf menghimbau para netizen untuk cerdas dalam bersosial media. Dan karena acara ini lebih bersifat sharing, jadi sebagian waktu digunakan untuk berinteraksi dengan para netizen.
Bagi sebagian peserta yang belum mengemukakan pendapatnya pada sesi sharing, diberikan kesempatan untuk menuangkan ide dan pendapatnya lewat tulisan yang akan diserahkan kepada MPR RI. Masukan informatif dari para netizen sangat diharapkan pihak MPR RI.
Pada kesempatan ini, saya sangat bersyukur bisa ketemu beberapa teman blogger di Palembang yang selama ini hanya berkomunikasi via Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Selain itu, saya mendapat kesempatan untuk bergabung di Kompal (Komunitas Kompasioner Palembang). Makanya nih jadi nulis di K lagi, setelah sekian lama akun ini hibernasi. Haha.
Terima kasih MPR RI. In sya Allah saya akan berusaha menjadi netizen yang cerdas. Yang mengedepankan nilai pancasilais dalam setiap perilaku, dan selalu berpikir kritis dengan berbagai berita dan fenomena yang terjadi, khususnya di dunia maya. Aamiin.