Mohon tunggu...
Edi Mikku Ate
Edi Mikku Ate Mohon Tunggu... Administrasi - Ed1SBD

Mahasiswa di Kampus Swasta Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Naskah Kuno Kembali ke Pangkuan Keraton Yogyakarta

6 April 2019   00:37 Diperbarui: 6 April 2019   00:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Babad Giyanti, Geger Inggrisan (Geger Sapehi) dumugi Hamengku Buwono III: menceritakan tentang peperangan Mangkubumi, gambaran pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Diceritakan juga Jumenengan Paku Alam I (1813). Akhir cerita pada babad Giyanti ini terlihat intervensi Pemerintah Inggris atas Kraton Yogyakarta pasca Perang Sapehi (Geger Sapehi).

Naskah-naskah tersebut tertata rapi dalam kotak kaca sehingga tidak bisa disentuh atau dibuka (bolak-balik) oleh pengunjung. Naskah ditulis menggunakan tinta hitam dan tinta emas dalam bentuk aksara jawa kuno sehingga tidak banyak pengunjung yang dapat membacanya. Selain naskah yang berbentuk fisik, pengunjung juga akan diperlihatkan naskah-naskah yang sudah dalam bentuk digital dimana pengunjung akan bebas membuka halaman demi halaman dari naskah tersebut.

Pada bagian dinding ruang pameran juga diperlihatkan foto-foto ilustrasi Geger Sapehi, ilustrasi sangkar Paraning Dumadi yang menghubungkan Tugu Jogja -- Alun-alun Utara -- Kraton Alun-alun Kidul -- Panggung Krapyak, dan juga foto-foto proses digitalisasi naskah-naskah koleksi Kraton Yogyakarta.

"Dari karya-karya susatra, lahirlah etika Jawa sebagai sumber acuan nila-nilai pendidikan karakter manusia Jawa, sehingga dapat bermakna bagi kehidupan nyata". -- Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Semoga dengan kembalinya naskah kuno kraton tersebut dapat melengkapi pengetahuan sejarah kita khususnya tentang sejarah Kraton Yogyakarta.

Pintu masuk ruang pameran (doc. Riana Dewi)
Pintu masuk ruang pameran (doc. Riana Dewi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun