Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siutan Pedang Ibrahim

6 November 2011   02:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:01 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siutan Pedang Ibrahim oleh edi sst Biarlah siutan pedang Ibrahim Menebas leher-leher jenjang yang fana ini Cucuran darahnya membasahi peradaban sunyi Bertasbih menembus dan menggerus arus Biarlah siutan pedang Ibrahim Mengawal kisahku yang membelukar ini Dengan cintamu yang penuh rindu tak terperi Berderap gagah menuju hamparan padang Biarlah siutan pedang Ibrahim Menggantikan bunyi tik tok jam di hati ini Menjadi wirid-wirid cinta dengan aroma abadi Menjelma rangkaian madah tak tergantikan "Bapa, cepatlah kau ayunkan pedangmu Agar segera aku bertemu yang kurindu” Semarang, Idhul Adha 1432 H gambar dari google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun