Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Lelawa dan Langkah Yang Terbata

12 Desember 2012   17:08 Diperbarui: 11 September 2023   09:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah Lelawa dan Langkah Yang Terbata 

oleh edi sst  

Lihatlah angin yang berselibat 

Berpusu-pusu menampar-nampar senja 

Bersuka ria atas nama-Mu (kutatap juga lelawa yang tak lagi terlelap) 

Di sini aku gagap tercekat 

Berbaju lusuh, lelah, dan berkeringat 

Berdoa di malam-malam yang menganga 

Merasa dekat dan memaksa-Mu (betapa asing kerlip kunang-kunang itu) 

Apa yang kumiliki? 

Tak juga kepasrahan Abu Yazid yang gagah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun