Di Sudut Itu Aku Terpaku oleh edi sst
coba katakan, sejak kapan kau isi cawanmu cawan tua tanpa nama berukir di kedua sisinya apa saat awan berebut menutupi gurun berderu mengabarkan makna tatapanmu yang membisu pada sebuah episode alit di senja merah berbatu
kau katakan, senja itu tidak bermakna apa-apa pun soal atas nama apa dedaunan berguguran selain angin yang berkesiur menerbangkan tetesan air mata lembutmu yang terjatuh satu-satu membasahi tanah berdebu
air mata yang kau tabung malam demi malam menjadi isi cawan batu warna kelam untuk kaupersembahkan kepada Sang Gaib
di sudut itu aku terpaku
Semarang, Sept. 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H