Mohon tunggu...
Edhi Setiawan
Edhi Setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tadinya hanya suka membaca, lama-lama jadi ingin menulis. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enjoy Your "Service Delay"

14 Juni 2012   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jam menunjukkan pukul 11:25. Hari sudah menjelang siang. Sudah lebih dari 2 jam lamanya terduduk di lorong ruang tunggu salah satu gate keberangkatan di terminal 1 bandara internasional Soekarno Hatta. Tergeletak disisiku sekotak snack yang tadi dibagikan gratis dari maskapai yang seharusnya sudah menerbangkan pesawatnya satu jam yang lalu. Ya, sekotak roti dan segelas air mineral yang disebut "service delay".

Selama 2 jam duduk di sini, baru sadar betapa ramainya terminal ini. Sejak tiba di bandara, masuk ke dalam terminal sudah harus masuk dalam sebuah antrian. Mau mengambil boarding pass, harus berdiri dalam antrian. Di ruang tunggu ini pun, tempat duduk yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung calon penumpang yang menunggu, sehingga sebagain orang harus berdiri, atau duduk di lantai kalau mau. Di masing-masing gate pun tampak suasana ruang tunggu yang penuh, karena antrian calon penumpang yang menunggu boarding.

Melihat situasi ini, tampak bahwa kecenderungan untuk menggunakan jasa penerbangan sebagai sarana transportasi semakin meningkat. Orang sudah semakin terbiasa dan menganggap naik pesawat lebih praktis. Barangkali ini didukung oleh semakin banyaknya penerbangan dari maskapai yang ada, dan banyaknya tiket promo dengan harga murah. Barangkali juga didukung oleh meningkatnya kesejahteraan kelas menengah Indonesia. Now everybody can fly, demikian salah satu motto maskapai terkenal di Asia.

Tentunya dengan semakin meningkatnya penggunaan jasa bandara ini, seharusnya memacu otoritas bandara untuk dapat meningkatkan service nya dengan menyediakan ruang tunggu yang nyaman dan mencukupi. Maskapai pun perlu memikirkan sistem yang lebih efisien agar penumpang tidak lama mengantri, dan menunggu dengan nyaman. Yang tak kalah penting adalah ketepatan waktu keberangkatan, sehingga tidak perlu lagi banyak menyediakan snack "service delay". Bukankah salah satu alasan orang menggunakan pesawat adalah untuk menghemat waktu?

Akhirnya, pukul 12:00, terdengar panggilan untuk boarding, yang seharusnya pukul 10.10. Satu demi satu calon penumpang naik ke pesawat. Segera kuhabiskan sisa-sisa "service delay" ku dan  masuk dalam antrian boarding

Bye Jakarta

Solo, 14 Juni 2012, tadi siang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun