Sudah semanjak lama kita tau bahwa Negara Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia saat ini, tidak menutup kemungkinan menjadi negara maritim terbesar di dunia, sebab Negara Indonesia memiliki luas lautan kurang lebih sebesar 3.273.810 km² dibandingkan luas daratan yang hanya sebesar 1.916.906,77 km² hal ini tentunya menyimpan potensi yang sangat luar biasa dalam hal sumber daya kelautan dan perikanannya di Negara Indonesia  . Tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi kini kekayaan laut Negara Indonesia kini mulai dilirik oleh industri – industry kecantikan global. Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk produk kecantikan menjadi trend yang semakin berkembang dan menjanjikan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Potensi Laut Indonesia
Laut Negara Indonesia menyimpan berbagai bahan baku produk berkualitas tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk produk kecantikan. Rumput laut, misalnya, mengandung kolagen alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit manusia. Ekstrak dari rumput laut telah terbukti memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat melawan penuaan dini dan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
Selain rumput laut, berbagai jenis ikan laut di perairan Indonesia juga mengandung omega-3 dan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik. Terdapat sisik ikan yang selama ini dianggap sebagai limbah pada sumber daya yang di hasilkan olah perairan, ternyata mengandung kolagen yang dapat diproses menjadi bahan aktif dalam produk perawatan kulit manusia. Inovasi ini tidak hanya menciptakan nilai tambah ekonomi terhadap sumber daya perairan tetapi juga mendukung konsep zero waste dalam industri perikanan.
Penggunaan Teknologi Serta Metode
Kemajuan teknologi pengolahan bahan baku kelautan dan perikanan telah memungkinkan ekstraksi senyawa-senyawa bermanfaat secara lebih efisien dan cepat. Teknologi nano dalam pengolahan kolagen dari sisik ikan, misalnya, mampu menghasilkan partikel – partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap pada kulit. Hal ini membuat produk kecantikan yang berbahan dasar laut semakin efektif dan banyak diminati pada pasar global.
Para peneliti di Indonesia juga telah berhasil mengembangkan beberapa metode ekstraksi yang ramah lingkungan untuk mendapatkan bahan aktif dari berbagai organisme laut. Proses ini tidak hanya menghasilkan bahan baku berkualitas tinggi untuk industri kosmetik, akan tetapi juga menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang harus turut kita jaga kelestariannya.
Perbedaan dengan Produk Konvensional Lainnya
Produk kecantikan yang berbahan dasar organisme laut memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk konvensional lainnya. Bahan-bahan alami dari laut umumnya lebih aman dan minim efek samping. Kandungan mineral dan nutrisi dari ekosistem laut sangat cocok untuk perawatan kulit dan rambut. Produk-produk ini sering kali lebih ramah lingkungan karena cenderung menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui serta dapat diolah hingga yang sering kita katakana limbah seperti sisik ikan. Make up dan kosmetik yang berbahan dasar kelautan juga semakin populer karena tren saat ini yang di sebut "clean beauty" yang mengutamakan bahan-bahan alami. Berbagai brand kecantikan lokal dan internasional pun mulai mengembangkan berbagai macam produk yang memanfaatkan ekstrak dari organisme laut seperti rumput laut, kolagen ikan, dan mineral laut dalam formulasi untuk menciptakan produk yang akan dibuat.
Tantangan dalam Mengembangkannya
Meski peluang pada industri kosmetik ini menjanjikan, pengembangan produk kecantikan berbahan dasar kelautan juga  bisa menghadapi beberapa tantangan yang ada. Konsistensi pasokan bahan baku, standardisasi kualitas, dan biaya produksi yang relatif lebih tinggi dari produksi kosmetik lainnya ini menjadi kendala yang perlu diatasi dengan serius. Namun, dengan adanya dukungan pemerintah dan kolaborasi antara peneliti, industri, dan pelaku usaha perikanan di Indonesia, tantangan – tantangan tersebut dapat diatasi dengan cukup mudah.