Ngawi (15/1/2022) -- Setiap harinya, masyarakat pasti menghasilkan sampah rumah tangga, baik sampah organik maupun anorganik. Kebanyakan sampah anorganik masih dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan kembali atau dilakukan pengolahan lanjutan. Maka dari itu, kegiatan tersebut nantinya akan meninggalkan dampak terhadap lingkungan.
Kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan melakukan pengelolaan sampah dapat dikatakan masih rendah. Melihat dari keadaan tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Undip mengajak kepada warga di lokasi KKN untuk mulai beralih ke gaya hidup zero waste.
Gaya hidup zero waste merupakan filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam mengonsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap barang bekas pakai yang dihasilkan dalam rumah tangga sebisa mungkin untuk dimanfaatkan kembali, sehingga sampah tidak dibuang dan memenuhi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sosialisasi kepada Kelompok Dasawisma RT 01 RW 04 Desa Walikukun
Edukasi gaya hidup zero waste ini berlokasi di RT 01 RW 04 Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, dan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 15 Januari 2022, dengan peserta oleh kelompok dasawisma setempat. Selain edukasi mengenai gaya hidup zero waste, juga sedikit praktik mengenai contoh pemanfaatan sampah rumah tangga, dengan membuat wadah tanam hidroponik menggunakan botol plastik bekas air mineral.
Penulis  : Edent Pramudya L P -- Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Dipnegoro
Dosen Pembimbing : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H