Pendekatan Etnopedologi untuk Memahami Indeks Keberlanjutan Agroekosistem Bunga Edelweiss dengan Studi Kasus Masyarakat Tengger di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan
Malang, 9 November 2024 -- Sebuah karya kolaborasi antara Melati Julia Rahma, M.Ling dari Universitas Negeri Malang dan Prof. Soemarno serta Prof. Jati Batoro dari Universitas Brawijaya telah melahirkan buku berjudul "Wawasan Lokal dalam Lanskap Hijau: Pendekatan Etnopedologi untuk Memahami Indeks Keberlanjutan Agroekosistem Bunga Edelweiss". Buku ini mengeksplorasi peran masyarakat Tengger di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya mereka melalui pengelolaan agroekosistem bunga Edelweiss.
Melalui pendekatan etnopedologi, para penulis menyajikan bagaimana praktik-praktik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun di masyarakat Tengger mampu berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem. Penelitian ini menggali kearifan lokal yang digunakan masyarakat untuk melestarikan bunga Edelweiss, yang memiliki nilai ekologis dan budaya yang tinggi. Buku ini juga mengintegrasikan pandangan ilmiah untuk memahami pentingnya keseimbangan antara konservasi lingkungan dan keberlanjutan budaya lokal.
Diterbitkan oleh Saga, buku ini diharapkan menjadi referensi penting bagi akademisi, praktisi lingkungan, dan masyarakat umum yang tertarik pada pelestarian lingkungan melalui pendekatan yang menghargai pengetahuan lokal.
Tentang Penulis
Buku ini merupakan hasil kerja sama Melati Julia Rahma, M.Ling., dari Universitas Negeri Malang, bersama dengan Prof. Soemarno dan Prof. Jati Batoro dari Universitas Brawijaya. Ketiga penulis ini memiliki latar belakang akademis yang kuat di bidang lingkungan dan budaya, dengan kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan ekosistem dan pelestarian nilai-nilai tradisional di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H