Saat di masjid segala sholat sunnah aku lakukan, padahal saat di rumah jangankan yang sunnah yang wajibpun sering aku lalaikan.
Saat membaca Al-qur’an sendirian kumerdukan suaraku. Dalam hati akupun berkata, “ah, indahnya bacaan Al-Qur’anku”.
Saat bicara dengan teman segala tasbih aku selipkan, agar mereka menatapku penuh kagum dan takjub.
Saat terbangun di tengah malam, kukerjakan shalat, pun tak lupa ku update status di facebook, “damainya setelah tahajud”.
Saat ada kotak infaq lewat, kumasukan selembar dua puluh ribuan. Melirik sesamping yang hanya memasukan selembar seribuan, hatiku berbisik, “dermawan sekali dirimu”.
Wahai jiwa, untuk siapa semua ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H