Bebarapa bulan kebelakang dan puncak sekitar seminggu yang lalu, rezim penguasa Libya Moammar Khadafi berkakhir sudah dengan mengenaskan. Sungguh ironi penguasa yang lebih dari 4o th berkuasa, berakhir dengan tragis.
Tak jauh berbeda, meski dalam dimensi yang berbeda. Politik dan Olahrga., tepatnya Sepak Bola. Ahad lalu, sang penguasa Liga Primer Inggris tumbang dengan mengenaskan. Sang penumbang bukanlah tim lain daerah, tapi Klub rival satu kota Manchester City!
Selamat City! Meski saya bukanlah pendukung MU ataupun City, namun miris saja. Sejak awal tontonan yang disuguhkan, saya berharap akan banyak terjadi gol-gol hebat, tentunya berimbang. Namun, diluar dugaan, Mu takluk 1-6 dari sang rival. Lebih naas lagi, MU takluk di kandang sendiri, yang kata orang stadion angker bagi tim2 lain, Old Trafford. Dalam kurun waktu 80 tahun kebelakang, ini merupakan kekalahan terbesar MU dikandang sendiri. Ironis memang.
Lalu, apakah ini awal dari berakhirnya Rezim MU dan berlahi pada klub rival satu kota, Man. City? Saya tidak tahu. Sir Alex dalam sebuah wawancara mengatakan "MU akan bangkit kembali!" Baiklah, kita lihat saja. Jalan masih panjang, kompetisi masih banyak.
Yang pasti saat ini saya sampaikan, Selamat City!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H