Beberapa hari belakangan ini saya kerap kali membolak-balik halaman iklan baris di koran dan iklan-iklan serupa di internet. Saya terbetot untuk menyimak kata ‘mulus’. Seperti dalam contoh materi iklan berikut ini :
#1Dijual Mobil Avanza 2009, mulus, tangan pertama.
#2Dijual Sepeda Motor Yamaha Vega ZR, 2010, mulus.
#3Dijual murah, Printer Canon Pixma iP 2770, kondisi mulus.
#4 Dijual, anjing Golden Retriever usia 6 bulan, mulus.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1991, makna ‘mulus’ adalah (1) putih bersih, (2) halus tanpa cacat, (3) lancar; tidak ada halangan, (4) dapat berjalan dengan baik,dan (5) jujur, suci hati, tulus. Salah satu makna lain mulus yang perlu dimasukkan ke dalam kamus adalah ‘rata, tidak bergeronjal’ seperti dalam kalimat jalan ke desa ini sangat mulus.
Kata mulus yang digunakan untuk memuluskan proses penjualan barang dalam dunia iklan, marketing dan promosi, memang merupakan kata yang memiliki makna persuasif, karena umumnya calon pembelimula-mula menilai kualitas barang dari kemulusannya sementara kualitas barang di urutan selanjutnya. Hampir tak ada pengiklan yang menulis begini, “Dijual sebuah mobil banyak baretnya, tapi mesinnya prima’.
Jadi perbendaharaan kata mulus memang ditujukan sebagai sarana eye-catching atau ear-catching, yang bertugas ganda : menginformasikan tampilan permukaan barang (karena barang mulus biasanya adalah barang masih baru), dan menyamarkan kualitas barang sebenarnya (untuk membuat barang tak berkualitas terlihat sebaliknya).
Kata mulus juga digunakan sebagai ‘mantra’ dalam wording iklan-iklan produk kecantikan wanita, di samping putih, cemerlang, atau bercahaya. Silakan simak iklan ini : Lotion XXX membuat kulit anda kencang, bersinar, mulus dan putih merona.Boleh jadi, kata mulus di sini dimaknakan sebagai makna 1, dan 2 sesuai definisi KBBI.
Nah, bila Anda bermaksud menjual sebuah barang dan mengiklankannya (kecuali rumah dan tanah), jangan lupa gunakan kata mulus. Bila barang yang hendak Anda jual belum berkategori mulus, pastikan barang itu Anda poles, cat ulang, dan bersihkan agar tampil semulus mungkin. Secara psikologis, calon pembeli akan tertarik pada kata mulus dan langsung menaruh minat, meskipun sang calon pembeli pada akhirnya batal membeli ketika sadar kualitas barang di bawah permukaan mulus itu sebenarnya tidak seperti yang ia harapkan.
SELAMAT MENIKMATI HARI MINGGU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H