Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Status Facebook, dari Suka Jadi Reaksi

22 Maret 2016   21:08 Diperbarui: 22 Maret 2016   22:38 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Opsi Tombol Reaksi atas Status Facebook (foto : www.techninsider.io)"][/caption]Di Kompasiana, saya pernah menulis ini. Artikel ini mempertanyakan tombol ‘Like’ di Facebook yang berlaku untuk semua status yang ditulis orang. Saya merasa aneh karena ‘like’ yang artinya suka itu bisa melebar ke mana-mana. Ada teman happy karena naik pangkat, direspon ‘like’. Ada teman baru lihat kecelakaan lalu lintas di jalan, dikasih ‘like’. Ada kerabat mengabarkan wafatnya nenek, disambut ‘like’. Ada kawan baru saja tertipu mama minta pulsa, malah di-like,seolah-olah mau bilang 'saya suka kamu tertipu'. Padahal, maksudnya kan 'saya suka kamu berbagi cerita ini'.

Agaknya Facebook paham betul soal ‘like’ yang tak selalu pas untuk situasi atau peristiwa yang tercermin di dalam status. Kalau statusnya berbau kesusahan, kesialan atau kemalangan, maka ‘like’ bisa terkesan ‘thoughtless responses’ alias ‘nggak punya hati’. Itulah sebabnya, tombol ‘like’ sekarang punya lima kawan baru, yakni love, haha, wow, sad, dan angry. Love untuk menyatakan suka banget; haha untuk mengakui bahwa statusnya lucu; wow untuk menyatakan kagum, terkejut, nggak nyangka;  sad untuk berempati, turut sedih; dan angry untuk mengekspresikan kemarahan.

Notifikasi respons kini juga berubah. Kalau dulu misalnya hanya, “Nikita, Gusti and 7 others liked your status”, kini notifikasi berbunyi, “Nikita, Gusti and 7 others reacted to your status”. ‘Reacted’ artinya adalah ‘telah bereaksi’. Ke-enam pilihan itu, memang lebih pas disebut sebagai reaksi. Di antara 9 orang teman yang bereaksi itu, mungkin ada yang like, love, haha, wow, sad atau angry. Jadi, sekarang kita bisa tahu persis apa isi hati teman kita terhadap status yang kita pajang. Kalau salah pencet tombol, kita bisa pencet lagi tombol yang salah untuk membatalkan; tak ada  unlike, unlove, unhaha, unwow, unsad atau unangry. 

Sayang, judul ikon utamanya tetap 'like'. Ke-enam pilihan itu baru muncul kalau kita klik 'like' terlebih dahulu. Harusnya, ikon utama itu diganti saja dengan 'React'.

[caption caption="'Liked' diganti 'reacted' (Screenshot : Eddy Roesdiono)"]

[/caption]

Tambahan opsi ini membuat nyaman di perespons, karena lebih pas mengungkapkan emosinya, nggak perlu terpaksa di-unfollow atau di-unfriend teman gara-gara kita bilang suka atas kemalangan teman. 

Saya sih ingin opsi tombol reaksi ini ditambah, misalnya dengan ‘gemes’, ‘gimana gitu’, ‘nggak penting banget’, ‘malu-maluin’ atau ‘emang gue pikirin’. Gimana itu bahasa Inggrisnya ya?

Salam aja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun