Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Oktober, Bulan Bahasa Indonesia. Mari Kita Meriahkan Lewat Kompasiana!

26 September 2011   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 7150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di tahun-tahun silam, Oktober dinobatkan Bulan Bahasa Indonesia. Saya berharap, pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, Oktober masih dan akan terus menjadi Bulan Bahasa. Meski semangat ini dikipasi hanya setahun sekali, itu mengandung makna negeri ini punya kepedulian untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya bahasa nasional. Semasa masih menjadi mahasiswa, saya rajin mengirimkan artikel-arikel esai di bulan Oktober ke sejumlah koran lokal, dan mereka selalu menyambut baik dengan memuatnya.

[caption id="attachment_132244" align="aligncenter" width="604" caption="(foto : ubedz.com)"][/caption]

Meminjam motto Airasia ‘now everyone can fly’, saya mereduplikasi moto itu menjadi ‘now everyone can write’. Itu karena ada Kompasiana yang siap menayangkan tulisan Anda; siapapun Anda, kapan saja. Beda Kompasiana dengan Airasia adalah Anda tak perlu beli tiket; cuma harus punya gagasan, dan akses ke saluran internet.

Agar semangat memuliakan bahasa Indonesia di negeri sendiri ini makin hebat, saya mengajak rekan-rekan Kompasiana untuk memeriahkan Bulan Bahasa Indonesia tersebut. Mari menulis sebanyak-banyaknya artikel terkait dengan bahasa Indonesia. Jangan lupa, ketika menulis, beri perhatian pada tatabahasa, ejaan, dan penggunaan makna-makna kata yang akurat.

Akan lebih bermanfaat pula bila pembaca meluangkan waktu untuk memberi komentar konstruktif, misalnya dengan membantu mengingatkan salah ejaan, salah kata, salah tatabahasa and sebagainya. Dengan demikian, ketika kita membaca sebuah artikel tentang bahasa Indonesia, kita bisa pula memperoleh ilmu dari isi tulisan sekaligus dari komentar yang masuk. Percayalah, meskipun saya menjuluki diri saya sebagai copy-writer (penulis naskah), saya masih sering mendapat kritik soal ejaan dan penggunaan kata ketika menulis di Kompasiana. Kritikan dan masukan itu sangat bermanfaat sebagai saluran pembelajaran. Meski kita lahir, besar dan tumbuh di masyarakat bahasa Indonesia (dan mengaku pintar berbahasa Indonesia), ternyata kita belum 100% mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Oh ya, ketika bagian-bagian dari tulisan kita di Kompasiana nanti mendapat kritik pada kolom komentar, tak perlu kita segera menyunting dan membetulkannya. Biarkan saja seperti apa adanya supaya pembaca lain bisa menggunakannya sebagai sarana ‘error recognition .

Selain itu, agar para pembaca lain bisa langsung meluncur ke artikel-artikel tentang bahasa Indonesia yang ditulis Kompasianer lain, ada baiknya tulisan dilengkapi tag berbunyi ‘artikelbulanbahasaindonesia’.

Mudah-mudahan ajakan ini merupakan salah satu cara untuk berperanserta menjunjung tinggi bahasa Indonesia.

Kami berbahasa satu, bahasa Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun