Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menginap Supermurah di Chiang Mai

8 November 2014   20:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Anda kebetulan hendak melancong ke Chiang Mai, Thailand dan berencana untuk berhemat dengan menginap di penginapan murah namun berkualitas, Anda beruntung bila terus membaca ulasan ini.

Saya baru tengok Chiang Mai untuk menikmati festival Loy Krathong (5 – 7 November 2014) dan tercengang dengan pertumbuhan tempat-tempat penginapan baru di kota nomor dua di Thailand ini (berpenduduk sekitar 500 ribu)yang pertahunnya mendapat kunjungan 7 juta wisatawan.

Agar artikel ini ringkas, saya hanya akan mengulas penginapan bertarif di bawah Rp 250.000, dan saya sajikan tiga profil penginapan dari puluhan penginapan sejenis yang mungkin pembaca minati.

Hotel-hotel budget (hemat) yang makin banyak bertebaran Chiang Mai tampaknya menganut konsep minimalis, kaya warna yang diusahakan mampu menghadirkan suasana nyaman, cosy, bersih dan terjangkau dari segi ketebalan dompet.

[caption id="attachment_333973" align="aligncenter" width="560" caption="Chiang Mai Rose Hostel, salah satu penginapan hemat di Chiang Mai (Foto : Eddy Roesdiono)"][/caption]

Saya mulai dengan B2 Green Hotel. B2 singkatan dari ‘business and budget’, berlokasi di gang Meangrairatsamee, yang merupakan bagian dari Jalan Sermsuk. Dari bandara internasional stasiun kereta api atau terminal bis, tak perlu ambil taksi. Tinggal cari song teeuw (angkot Isuzu Panther warna merah hati) dan minta turun di Wat Santitham (ini nama vihara) di jalan Hatsadisewi, ongkosnya 50 baht (Rp 18.750). Bila Anda berdiri di trotoar dan wajah menghadap badan jalan, silakan toleh kanan, kemudian berjalan sekitar 100 meter untuk menemukan belokan ke kanan yang adalah Jalan Sermsuk. Susuri jalan ini sekitar 50 meter, dan Anda akan mendapatkan gang besar bernama Meangrairatsamee (tertulis dalam aksara Thai dan latin). Susuri gang sampai sekitar 100 meter untuk mencapai B2 Green Hotel. Hotel ini memiliki tujuh lantai. Tarif terendah weekdays untuk kamar standard adalah 650 baht (Rp 243.750), bisa bayar pakai kartu kredit. Saya ambil satu kamar standar. Kualitas kamar? Hebat! Ada televisi layar datar 21 inci, ada kulkas, AC, kamar mandi dengan pancuran air hangat, peralatan mandi lengkap, 2 botol air mineral merek Chang, dan kupon bertuliskan informasi koneksi WiFi gratis yang kenceng.

[caption id="attachment_333974" align="aligncenter" width="420" caption="Bed kamar hotel B2 (foto : Eddy Roesdiono)"]

1415426385229668103
1415426385229668103
[/caption]

Kamar terkesan mewah dengan korden sekelas kamar hotel bintang 5, ranjang luas untuk berdua. Tak usah heran, ada bagian-bagian dinding kamar yang dibiarkan tampil dalam plesteran semen yang terkesan kasar, namun malah tampak artistic. Tak seperti hotel-hotel budget lain yang resepionisnya tutup pukul 10 malam, resepsionis hotel berjaga dua puluh empat jam. Jadi bila Anda sampai di Chiang Mai kemaleman—seperti yang terjadi pada saya, pukul 01.30 dini hari—Anda tak usah kuatir tak dapat tempat menginap.

Tempat menginap berikutnya adalah Universal 26 Budget Hotel (U26 Budget Hotel), yang terletak di no 29, gang 2, Jalan Ratchaphuek. Untuk mencapai Jalan Ratchaphuek, susuri Jalan Sermsuk sampai ketemu pertigaan. Bila Anda belok kanan, Anda akan dapati jalan tembus menuju B2 Green Hotel. Bila belok kiri dan susuri terus, Anda akan bertemu dengan Jalan Ratchaphuek, tinggal cari gang 2.

[caption id="attachment_333976" align="aligncenter" width="420" caption="Bagian depan U26 Budget Hotel (foto : Eddy Roesdiono)"]

14154265471872408974
14154265471872408974
[/caption]

U26 Budget Hotel nyaris sama dengan B2 Green, kecuali bahwa U26 hanya punya dua lantai. Kamar standar U26 bertarif 590 baht (Rp 221.250) semalam. Bila Anda membayar dua malam (1180 baht), Anda dapat tiga malam, yang berarti jatuhnya sama dengan 393,3 baht (rp 147.500) per malam. Kamar U26 dilengkapi ranjang untuk dua orang, televisi, AC, shower, dan dua botol air mineral. Nuansa hotel berwarna-warni dengan ruang santai berkursi di depan masing-masing kamar. Sambungan WiFi tersedia gratis untuk tetamu hotel.

Penginapan berikutnya adalah favorit saya. Namanya Sound and Safe Hostel (SS Hostel), terletak di Jalan Hatsadisewi. Dari Wat Santitham, 25 meter sebelum belok ke Jalan Sermsuk, Anda lihat ke seberang jalan; di situlah SS Hostel berada. Pada siang sampai sore hari, jalan masuk ke hostel berupa sebuah pintu kaca berada persis di samping toko baju bayi. Pada malam hari, pada saat toko baju bayi ini tutup, rolling door toko bertuliskan Sound and Safe Hostel.

Bila mau menginap di hostel ini, berdirilah di depan pintu kaca itu dan pencet bel. Nanti ada anak muda turun dari lantai dua menjemput Anda untuk naik ke resepsionis di lantai dua; sandal atau sepatu musti dilepas. Gedung hostel ini mirip ruko enam lantai. Lantai 1 digunakan sebagai toko baju bayi dan jalan masuk; lantai dua untuk resepsionis, dan lantai-lantai lainnya untuk kamar.

[caption id="attachment_333977" align="aligncenter" width="403" caption="Bed-bed bertarif 200 baht semalam (foto : Sound and Safe Hostel)"]

141542663352391732
141542663352391732
[/caption]

[caption id="attachment_333978" align="aligncenter" width="384" caption="Bed-bed bertarif 250 baht semalam (Foto : Sound and Safe Hostel)"]

1415426713526246596
1415426713526246596
[/caption]

Masing-masing lantai kamar memiliki dua kamar. Satu kamar berisi dua bed, dan satu kamar besar lain berisi 10 bunk-bed (ranjang susun). Kamar besar mirip asrama menawarkan berbagai pilihan : pakai kipas angin (200 baht/Rp 75.000) per bed, pakai AC (250 baht/Rp 93.750). Ada juga kamar asrama campuran laki-laki dan perempuan (dipisahkan pintu). Di masing-masing lantai, ia siapkan wastafel, dua shower room dan satu WC, untuk dipakai bersama oleh penginap di satu lantai. Colokan listrik dan lampu baca disediakan pada setiap bed. Handuk bisa disewa dengan ongkos 50 Baht (Rp 18.750)

[caption id="attachment_333985" align="aligncenter" width="403" caption="Wastafel berselera seni tinggi di lantai biru (foto : Sound and Safe Hostel)"]

14154274121370245243
14154274121370245243
[/caption]

Uniknya, masing-masing lantai punya tema : Summer Red, Yellow Autumn, Blue Winter, dan Green Spring. Tema warna inilah yang diusung untuk masing-masing lantai. Jadi, di lantai Summer Red, misalnya, bingkai ranjang dicat merah, keramik kamar mandi diberi sentuhan warna merah, wastafel merah, keset merah, kursi merah dan lampu luar jendela luar merah. “Jadi, dari luar masing-masing lantai tampak warna masing-masing,” ujar Pramote Pathom, pemuda pengelola SS Hostel.

[caption id="attachment_333987" align="aligncenter" width="403" caption="Mote dan turis Italia, tamu pertama. (foto : Sound and Safe Hostel)"]

1415427576595683385
1415427576595683385
[/caption]

Kata Mote, demikian panggilan Pramote, SS Hostel mulai beroperasi Agustus 2014. “Begitu pasang iklan di book.com, langsung dapat reservasi sejumlah turis Italia,” kenang Mote, dan sejak saat itu ia mulai mendapatkan banyak reservasi.

Mote menerangkan, tadinya bangunan itu bekas tempat tinggal keluarganya. Keluarga sekarang pindah ke tempat lain dan Mote menyulapnya menjadi hostel. Mote (umur 24 tahun) memang punya selera seni yang unik dan piawai memainkan lampu hias dan warna. Lihatlah, ruang resepsionis yang sempit, yang bersebelahan dengan dapur self-service untuk para tamu ia hias dengan lampu warna-warni yang digantung di atas meja resepsi. Ia siapkan pula sejumlah brosur wisata gratis bagi tamu plus sejumlah sofa empuk buat santai. Lampu-lampu di sepanjang jalan masuk yang sempit menyala otomatis bila ada orang lewat.

[caption id="attachment_333988" align="aligncenter" width="420" caption="Mote (kiri), dan Nok (kanan), menjaga hostel (Foto : Eddy Roesdiono)"]

1415427661196048794
1415427661196048794
[/caption]

Alat-alat penjerang air dan alat masak sederhana plus gelas, piring, sedok-garpu tersedia di dapur self-service. Mote juga menyediakan barang-barang kebutuhan seperti kopi bubuk, mi instan, sabun, shampoo dan semacamnya. Di mana barang-barang ini ia letakkan? Barang-barang itu disusun rapi di kotak-kotak kayu yang menempel di dinding tangga naik.

Bila Anda adalah jenis pelancong yang tak mau lepas dari sambungan internet, Anda tak usah kuatir. SS Hostel menyediakan WiFi gratis.

Ah, mudah-mudahan ide serupa bisa digagas di tanah air agar bisa tarik lebih banyak wisatawan asing.

Nah, gitu saja. Yang mau melancong ke Chiang Mai, kota kecil di Thailand utara yang makin cantik, teduh dan berbinar ini, dengan beragam atraksi wisata, makanan dan hotel murah, sangat layak dikunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun