Nomor 97
Mentari pagi
Membuka redup kota
Bimbing langkahmu
-Tas rajut biru
-Melintang pada bahu
-Sarat buku
Langkah kakimu
Tapaki lorong-lorong
Tumpukan sampah
-Gubuk tak bercat
-Yang kau sebut sekolah
-Songsong dirimu
Belasan bocah
Mengirim senyum renyah
‘Pagi, Bu Guru’
-Hari yang riuh
-Kenal sapa aksara
-Ba-bi-bu-be-bo
Goresan pensil
Hiasi lembar putih,
‘Catat di hati’
-Semilir angin
-Izinkan kubertanya
-Siapa dia?
Raga jelita
Di tengah jelata
Bagai purnama
-Bibir delima
-Tanpa polesan gincu
-Ca-ci-ce-co-cu
Bersama angin
Kuhembuskan rinduku
Hanya untuknya
-Ajari aku
-Merangkai kata-kata
-Ce-i-en-te-a
Catatan :
Haiku adalah puisi khas Jepang yang terdiri dari tiga larik. Larik pertama terdiri dari 5 suku kata, larik kedua 7 suka kata dan larik ketiga 5 suku kata. Haiku biasanya ditulis untuk mengungkapkan keindahan alam . Namun demikian, Anda bisa tulis Haiku untuk semua buah pikiran puisi Anda.
Satu unit Haiki yang hanya terdiri dari 17 suku kata bisa berdiri sendiri sebagai puisi sarat makna. Beberapa Haiku bisa disajikan bersama-sama untuk menjalin cerita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI