Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{DEAR PPA} Sebelas Haiku untuk Bu Guru

28 Februari 2015   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:22 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14250959641461704082

Nomor 97

Mentari pagi

Membuka redup kota

Bimbing langkahmu

-Tas rajut biru

-Melintang pada bahu

-Sarat buku

Langkah kakimu

Tapaki lorong-lorong

Tumpukan sampah

-Gubuk tak bercat

-Yang kau sebut sekolah

-Songsong dirimu

Belasan bocah

Mengirim senyum renyah

‘Pagi, Bu Guru’

-Hari yang riuh

-Kenal sapa aksara

-Ba-bi-bu-be-bo

Goresan pensil

Hiasi lembar putih,

‘Catat di hati’

-Semilir angin

-Izinkan kubertanya

-Siapa dia?

Raga jelita

Di tengah jelata

Bagai purnama

-Bibir delima

-Tanpa polesan gincu

-Ca-ci-ce-co-cu

Bersama angin

Kuhembuskan rinduku

Hanya untuknya

-Ajari aku

-Merangkai kata-kata

-Ce-i-en-te-a

Catatan :

Haiku adalah puisi khas Jepang yang terdiri dari tiga larik. Larik pertama terdiri dari 5 suku kata, larik kedua 7 suka kata dan larik ketiga 5 suku kata. Haiku biasanya ditulis untuk mengungkapkan keindahan alam . Namun demikian, Anda bisa tulis Haiku untuk semua buah pikiran puisi Anda.

Satu unit Haiki yang hanya terdiri dari 17 suku kata bisa berdiri sendiri sebagai puisi sarat makna. Beberapa Haiku bisa disajikan bersama-sama untuk menjalin cerita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun