Bahasa tanpa figur-figur perumpamaan pastilah bagai malam tak berbintang, seperti mandi tak bersabun, bak kuah tak bergaram, sekering gurun. Semua bahasa di dunia pasti memiliki perbendaharaan perumpaan, agar bahasa menjadi dinamis, dan agar ucapan-ucapan sederhana jadi lebih punya makna. Frasa-frasa yang saya cetak miring di atas adalah contoh perumpamaan dalam bahasa Indonesia.
Tentu saja bahasa Inggris juga punya perumpamaan. Dalam bahasa Inggris, perumpamaan ini disebut SIMILE (baca : simili). Simile adalah figur tuturan dengan menggunakan perbandingan antara dua hal yang jauh berbeda. Simile biasanya disampaikan dengan menggunakan kata ‘like’ (seperti), atau ‘as’ (bagai). Simile berbeda dengan metafora (metaphor). Metafora menyampaikan perbandingan langsung antara dua hal sementara,simile langsung digunakan untuk membandingkan dua hal. “Eddy Roesdiono itu duri dalam daging”, atau ‘Ada angin semilir nan sejuk dalam tatapan Fitri Yenti” adalah contoh metafora. Beda metafora dengan simile adalah, simile pakai ‘bagai’, ‘bak’, ‘seperti’, atau ‘se-“ (sesunyi, sehampa, semenarik, dll)
Karena kita sudah banyak tahu soal simile dalam bahasa Indonesia, mari kita simak beberapa contoh simile dalam bahasa Inggris.
[caption id="attachment_113374" align="aligncenter" width="309" caption="Foto : www.grammar.about.com"][/caption]
As free as a bird (sebebas burung), as blue as the sky (seperti birunya langit), as clear as crystal (sebening kristal), as delicate as an eggshell (serawan cangkang telor), as easy as ABC, as greedy as a dog (serakus anjing), as mysterious as death (semisterius maut), as smooth as silk, as stubborn as a mule (sebandel bagal), as yellow as mustard (sekuning mostar).
Ini lagi : as sure as death (sepasti kematian), as rapid as lightning (secepat kilat), as mischievous as a monkey (selicik monyet), as lonely as the dawn (sesunyi fajar), a slippery as an eel (selicin belut), as sparkling as the dewy grass (secerah rumput berembun)
[caption id="attachment_113371" align="aligncenter" width="400" caption="Contoh kartun simile (foto : lockyep.blogspot.com)"][/caption]
Ya, benar. Adjective (kata sifat) memang paling sering digunakan untuk menggambarkan kualitas atau mempersepsikan benda atau situasi yang ingin kita umpamakan. Selebihnya, dengan perkembangan jaman dan bahasa, daftar simile yang populer juga akan makin panjang, karena banyak hal baru yang bisa diumpamakan atau dibandingkan kualitasnya dengan adjectives yang juga makin berkembang.
Penggunaan similes dalam tuturan dan tulisan akan sangat bermanfaat bila Anda ingin memperindah dan memberi nuansa filsafati, atau untuk membuatisi pidato atau tulisan jadi lebih seksi, bak gadis pakai bikini. Soal simile bikini inipun pernah saya dengar dari seorang pakar penelitian yang mencandai ilmu statistik dalam sebuah seminar. Ia memulai pidatonya dalam bahasa Inggris begini : "Statistics is just like a girl in a bikini; it reveals almost everything except the most important one". Artinya : statistik itu seperti gadis pakai bikini, ia membuka hampir semuanya kecuali bagian yang paling penting"
Selain itu, simile juga bermanfaat juga untuk menasehati, membesarkan hati, memberi masukan pada orang lain atau menghibur teman yang sedang sedih :
"Life is like an onion: You peel it off one layer at a time, and sometimes you weep” (Carl Sandburg) : Hidup itu seperti bawang merah, kita kupas satu lapisan demi lapisan, dan kadang-kadang kita menangis dibuatnya”
My friend, you are as gloomy as a thunderstorm and as cheerless as a prison. C’mon! Let’s have fun and we will be as happy as a rose-tree in sunshine.
sumber :
http://grammar.about.com/od/rs/g/simileterm.htm
Dictionary of Appropriate Adjectives, by E.H. Mikhail, Cassell, London, 1994.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H