Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Karya Fiksi Drama : Ramai Pembaca, Sepi Penulis

24 November 2011   05:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:16 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berbincang dengan sejumlah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dari berbagai level, saya mendapatkan kesimpulan bahwa mereka juga mengandalkan pencarian materi ajar melalui situs-situs di internet, terutama untuk karya-karya fiksi : novel, cerita pendek, puisi dan drama. Kompasiana, dengan kanal FIKSIANA-nya, merupakan salah satu sarana pencarian.

Novel, cerita pendek, dongeng atau puisi mudah dicari; banyak penulis bagus menelorkan karya mereka pada Kompasiana. Akan tetapi, naskah-naskah drama agak sulit diperoleh, yang menunjukkan kurangnya minat penulis dalam berkarya drama. Bahkan, rubrik DRAMA di FIKSIANA lebih didominasi karya-karya fiksi non-drama, misalnya puisi, dan cerita pendek. Artinya, mencari naskah drama yang ditulis dalam format drama yang benar (dilengkapi dialog dan petunjuk acting), memang agak sulit.

Itulah sebabnya, naskah drama paling komprehensif yang pernah ada di Kompasiana ini, sejak diposting oleh kompasianer muda Nadia Seassi Roesdiono pada tanggal 5 April 2011, sampai menit ini (24 November 2011, pukul 12.00) telah mengundang sekitar 84.950 pembaca, dengan 22 komentar, dan 3 rating, 12 tautan Tweeter dan 178 tautan share Facebook.

Sepanjang pengetahuan saya, angka ini tidak terbentuk sekali jadi seperti posting-posting lain yang karena berbagai hal, langsung menyerap ratusan ribu pembaca; melainkan merambat naik secara konstan dari hari ke hari (dengan rata-rata 381 klik per hari) yang menunjukkan bahwa posting tersebut diperlukan bukan karena aspek kesegarannya, melainkan nilai manfaatnya.

Naskah drama termaksud di atas sebenarnya sangat biasa, sederhana, dan ditulis ketika sang Kompasianer masih duduk di bangku SMP. Yang mungkin luar biasa adalah nilai manfaatnya bagi mereka yang haus akan naskah drama, yang bisa langsung digunakan dan dipraktekkan di kelas-kelas Bahasa Indonesia atau kelas-kelas drama. Banyaknya klik ke posting naskah drama tersebut terjawab ketika naskah drama tersebut bertengger di urutan pertama ketika Anda masukkan kata kunci ‘naskah drama bahasa Indonesia’ pada kolom search Google.

Satu judul naskah drama lain karya Kompasianer yang sama berada di urutan kedua (dengan sekitar2370 klik) pada search Google. Kompasianer ini juga menulis naskah drama dalam bahasa Inggris (sekitar 2925 klik) dan bahasa Jerman (sekitar 685 klik); semuanya ditulis ketika ia masih di bangku SMP dan SMA.

Tulisan ini dimaksudkan untuk mengajari kita, terutama saya, untuk bisa menulis karya yang berguna dan bernilai manfaat bagi pembaca; ini merupakan antiklimaks bagi karya-karya hoax yang mendapatkan klik ratusan ribu, tapi bohong, sensational dan isapan jempol belaka. A piece of work with perpetual benefit, no matter how simple it is, will leave an eternal positive and advantageous impact. A piece of work that sounds great at the beginning, but leads to nowhere after a short while, will only trigger hatred,, demikian kata orang bijak.

Para penggemar dan penulis fiksi, yo mulai ikutan menulis karya drama di Kompasiana, yang saya yakin akan bisa membantu mereka yang memerlukan di mana saja mereka berada. Agar karya Anda mudah ditemukan calon pembaca, jangan lupa tuliskan tag ‘naskah drama bahasa Indonesia’.

Are you with me?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun