Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tulisan Siswa SMA di Kompasiana Diklik Lebih 7.000 Pembaca

27 Mei 2011   04:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Saya mencoba jalan-jalan di Kompasiana dan mencari tulisan siapa yang paling banyak mendapat kunjungan. Sementara ini saya hanya melihat tulisan Nadia Seassi Roesdiono http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/04/05/naskah-drama-bahasa-indonesia-arti-sahabat/

yang mempunyai angka hit 7.010 (17 Juni 2011, jam 19.00). Di urutan kedua menurut pengamatan saya adalah tulisan Cheppy Hakim http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/05/07/jangan-banyak-minum-air-putih-2/ dengan angka hit 3.161 (17 Juni 2011, jam 19.00).

Nadia Seassi Roesdiono adalah siswa SMA Negeri 13 Surabaya yang mempost-kan karya drama yang ia tulis ketika masih pelajar SMPN 6 Surabaya. Tulisan Nadia Seassi Roesdiono tersebut (posting 5 April 2011)kalau saya amati, dari saat diposting sampai hari ini, setiap harinya merangkak naik sekitar 75 hit. Dan saya yakin ini akan naik terus. Kalau Anda ragu dengan informasi saya, coba periksa angka hit postingan tersebut setiap jam, pasti ada perubahan signifikan.

Lalu saya coba cari penyebabnya. Ini dia : kalau Anda tulis ’naskah drama Indonesia’ di kolom search Google, postingan Nadia ada pada urutan kedua. Siapa kira-kira yang klik tulisan Nadia? Boleh jadi itu adalah siswa-siswa sekolah SMP atau SMA yang ditugasi guru Bahasa Indonesia mereka untuk mencari naskah drama.

Jadi, kalau ditilik dari azas manfaat, tulisan-tulisan seperti itulah yang sebenarnya banyak dicari orang  karena informasi yang terkandung di dalamnya bersifat eternal (abadi) dan bisa dimanfaatkan langsung oleh pembaca yang membutuhkan, bukan karena judulnya yang bombastis, sensasional dan aktual. Hebatnya lagi, tulisan Nadia tidak pernah terkategori 'menarik, aktual, inspiratif' atau 'bermanfaat', apalagi 'highlight', 'terekomendasi' atau 'HL'. Jadi, Admin Kompasiana barangkali perlu mulai menata ulang persepsi mereka atas potensi bobot tingkat keterbacaan suatu artikel sebelum mereka memutuskan pelabelan atas suatu tulisan.

Ah, betapa bangganya saya, karena kebetulan Nadia Seassi Roesdiono, adalah putri sulung saya yang memang gemar dan mau belajar menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun