Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Kabar Baik untuk Guru dan Pelajar Bahasa

21 Februari 2015   21:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar bahasa secara lebih serius amat berfaedah untuk meningkatkan ketrampilan diri. Kita bisa pilih bahasa sesuai minat dan peluang. Bahasa Inggris, seperti Anda mafhumi, memberikan peluang luas untuk berkarir dan mendongkrak nilai jual Anda sebagai pekerja. Bahasa Jepang memberi Anda kesempatan untuk berkarya di perusahaan-perusahaan Jepang sembari mengingat investasi luar negeri terbesar di Indonesia adalah investasi Jepang. Bahasa Perancis asyik dipelajari karena wisatawan mancanegara terbanyak ke Indonesia adalah wisatawan Prancis, yang rata-rata tak terlalu suka bicara Inggris. Bahasa Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat ke-9 sebagai dari segi jumlah penutur, juga mulai diminati warga dunia lain.

Belajar bahasa-bahasa asing biasanya Anda tempuh melalui lembaga kursus, atau dengan guru privat, yang mengharuskan Anda atau sang guru untuk hadir di tempat kursus pada waktu yang sudah ditentukan. Kemacetan lalulintas yang bikin jengkel, hujan yang tak kunjung reda, dan waktu Anda yang terbatas, bakal menghalangi usaha belajar itu.

Dunia internet menawarkan banyak kemudahan, misalnya belajar lewat kursus-kursus gratis yang betebaran di lama-laman internet (artikel saya tentang ini ada di sini), atau pembelajaran audio-visual yang tersaji pada video-video youtube, misalnya.

Satu cara pembelajaran bahasa secara mudah kini terpampang di hadapan Anda, yakni fasilitas televideo seperti yang disediakan oleh Skype, Google Hangout dan semacamnya. Fasilitas macam ini bisa Anda ambil manfaatnya terutama bila Anda adalah guru bahasa atau pelajar bahasa. Mari kita simak manfaat dan tatalaksana pembelajaran lewat video jarak jauh ini.

[caption id="attachment_352264" align="aligncenter" width="542" caption="Ilustrasi, foto : Eddy Roesdiono"][/caption]

BAGI GURU

Guru bahasa yang hebat, yang dicari calon pelajar, pasti tak punya banyak waktu. Kalaupun punya waktu, pastilah waktu yang tersisa adalah malam hari (sekali), yang tak lazim buat tatapmuka. Jadikan ini lazim tanpa harus ke luar rumah. Gunakan fasilitas televideo, misalnya Skype, seperti yang saya tempuh. Dengan fasilitas ini saya bisa tetap bekerja di saat hujan deras, atau di dini hari (kebetulan saya punya dua siswa Amerika pelajar bahasa Indonesia, yang belajar pada pukul 2 siang mereka, yang adalah pukul 2 pagi WIB)

Mula-mula buat iklan Anda, jangan lupa pasang wording jitu di iklan itu untuk menumbuhkan minat. Kemudian, pasang atau masyarakatkan iklan itu di media sosial Anda : facebook, instagram, tweeter, BBM group, WA group, Line, Wechat dan semacamnya.

[caption id="attachment_352265" align="aligncenter" width="434" caption="Ini iklan saya, no HP dan biaya tak saya muatkan agar tak terkesan beriklan di sini"]

1424503105256835104
1424503105256835104
[/caption]

Persiapkan bahan ajar dengan cantik : silabus, lesson plan, dan materi cetakan.

Silabus sangat penting untuk menjawab tantangan jenis kursus yang diminati calon pelajar, misalnya, kalau dalam bahasa Inggris : conversation, persiapan TOEFL, bahasa Inggris sekolah, atau ESP (English for Special Purpose). Silabus juga memberi guru arahan untuk menetapkan lama masing-masing tatapmuka (1 jam, 90 menit, 2 jam), dan dengan demikian untuk menetapkan lamanya paket belajar untuk satu produk level, misalnya 30 pertemuan @ 90 menit untuk level Beginners.

Lesson plan (rencana pelajaran) berguna bagi guru untuk menentukan gaya pembelajaran, yang dalam hal ini harus disesuaikan dengan sifat media televideo yang digunakan. Guru tentunya tak akan merencanakan untuk pakai papan tulis dalam televideo macam ini, guru juga tidak akan jalan ke sana-kemari di depan kamera. Lesson plan di sini berfungsi seperti skenario yang memberi petunjuk apa yang akan dilakukan guru dan murid sepanjang pembelajaran. Lalu, apa yang harus guru lakukan bila dalam proses televideo ternyata siswa ingin gurunya menulis, misalnya kosakata tertentu? Tak usah kuatir, fasilitas televideo menyediakan sarana chat tertulis; guru dan siswa bisa berkomunikasi melalui kolom chat. Jika cara ini dipandang kurang seru dan monoton, guru bisa tempuh cara ini : siapkan lembar-lembar kertas folio yang ditulisi huruf besar-besar, misanya : ‘Where do you come from?” yang nanti bisa guru unjukkan di layar video untuk disimak siswa di seberang sana.

Lalu, untuk apa materi cetakan? Meski namanya materi cetakan, sebenarnya yang saya maksud adalah materi pelajaran yang sudah guru ketik dalam format Word, yang bisa guru kirimkan pada siswa melalui e-mail. Materi seperti ini bisa guru kirimkan sebelum jadwal atau sesudah jadwal televideo, mana yang enak.

Jangan lupa pula guru siapkan satu buku khusus untuk mencatat proses belajar. Catatan ini akan memuat nama siswa, waktu belajar, lama belajar, progress belajar, dan catatan khusus. Kalau tak buat catatan, guru bakal repot mengingat-ingat hal-hal tersebut di atas, kalau guru punya makin banyak kelas televideo.

Tak kalah penting adalah atmosfir belajar. Selain harus santai, guru juga perlu tetap jaga tatakrama pergaulan. Kenakan pakaian pantas, sisir rambut terlebih dahulu dan pastikan background atau pemandangan di belakang guru enak ditatap; janganlah, misalnya, background Anda adalah dapur atau gudang yang berantakan. Tembok background saya sendiri kurang bagus, namun saya perindah dengan pasang kain batik, yang bisa saya ganti-ganti sesuka hati. Kadang saya hiasi juga dengan potongan-potongan kertas karton bertuliskan jargon-jargon penyemangat, misalnya ‘Hi, welcome again to our great televideo class!”

Terus, bagaimana guru terima pembayaran? Ah, itu mudah. Bukankah guru dan pelajar sama-sama punya rekening bank? Kalau siswa luar negeri? Itu juga mudah: saya punya siswi bahasa Indonesia di Thailand yang biasa bayar lewat fasilitas kiriman uang WesterUnion. Ongkos kirim cuma Rp 45.000 untuk kiriman setara Rp 1.000.000, dan siswa-siswa saya biasanya bayar awal, yang membuat saya makin semangat mengajar.

BAGI PELAJAR

Banyak pelajar yang juga tak punya banyak waktu, misalnya karyawan/karyawati, pegawai negeri dan pelalajr-pelajar lain yang ogah berpayah-payah menempuh perjalanan ke tempat kursus. Belajar secara televideo menyediakan kenyamanan bagi pelajar-pelajar ini karena bebas uang transport dan waktu yang leluasa.

Sama seperti yang harus dilakukan guru, pelajar juga sebaiknya berpakaian pantas; pelajar perempuan jangan sampai terkesan sexy dengan busana dan gerak tubuh; menyisir rambut, merapikan wajah, dan jangan pakai background tempat tidur karena terkesan kurang elok.

[caption id="attachment_352266" align="aligncenter" width="412" caption="Ilustrasi. Photo : www.iss-globale-education.com"]

14245032082088023236
14245032082088023236
[/caption]

Pelajar juga harus siap dengan buku catatan dan mencatat sendiri kemajuan belajarnya. Ia juga harus rajin bertanya, rajin cari kejelasan selama pembelajaran televideo.

Asyiknya belajar jarak jauh macam ini adalah bahwa kadang guru dan pelajar tak pernah saling kenal di darat sebelumnya dan dengan cara ini siswa di luar negeri, misalnya, punya kesempatan belajar dengan native speaker (penutur asli) Indonesia tanpa harus datang ke Indonesia.

Bagi guru, kemudahan ini pastinya menghadirkan rezeki tersendiri, dan pengalaman-pengalaman baru.

Terakhir, mungkin ada guru yang ingin tahu berapa besar investasi yang dikeluarkan? Tak banyak. Guru tinggal beli perangkat kamera video yang sudah menyatu dengan perangkat audio-nya, yang harganya mulai Rp 200.000. Jangan lupa pula berlangganan saluran internet yang handal.

Oh ya, belajar jarak jauh seperti ini tak harus melalui perangkat computer di rumah. Masing-masing guru bisa gunakan tablet atau smartphone. Guru dan siswa tinggal unduh aplikasi televideo, dan beli paket internet yang kuat dan baik.

Selamat berkarya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun