Mohon tunggu...
Eddy Nuno
Eddy Nuno Mohon Tunggu... Freelance -

Instruktur Otomotif dari S1 TM Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan 1 Syawal 1432 H Jatuh Hari Selasa 30 Agustus 2011

30 Agustus 2011   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Assalamu'alaikum, saudara-saudaraku. Minal A'idzin wal Faidzin.

Salam kenal, saya beberapa tahun terakhir ini tertarik dengan keputusan penetapan lebaran ('Idul fitri atau pun 'Idul Adha) yang terjadi di negeri ini. Hampir sering terjadi dua hari raya, padahal pada hakikatnya satu tanggal dalam satu hari hanya terjadi satu kali. Keputusan pemerintah sering tidak sama dengan masyarakat internasional perihal hari lebaran. Masing-masing tidak dapat disalahkan karena masing-masing memiliki dasar,  namun ada yang harus diluruskan.

Pada Lebaran Haji ('Idul Adha), pemerintah pernah membuat keputusan yang lain dengan Lebaran Haji di Makah. Padahal, secara geografis Indonesia harusnya lebih dahulu merayakannya daripada Makah. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki waktu yang lebih dahulu, yakni 4 jam lebih cepat dibandingkan Makah. Namun, pemerintah kita menetapkan Lebaran Haji 1 hari setelah Makah (11 Dzulhijah). Menurut saya ini salah, dan pada keputusan berikutnya harusnya berkiblat ke sana. Kenapa? Karena perihitungan tanggal hijriahnya sudah jelas.

Lain halnya dengan penetapan tanggal 1 yang biasanya digunakan pada awal Ramadhan atau 1 Syawal. Kalau untuk 1 Ramadhan tidak masalah jika salah, namun bagaimana jika kesalahan terjadi pada penentuan 1 Syawal?

Saya dan keluarga biasanya mengikuti hari lebaran yang pertama (jika terjadi 2 hari raya). Alasannya, saya takut jika masih puasa di hari tasyrik maka puasa saya haram, artinya dosa. Namun, jika saya salah saya tinggal menggantinya di hari yang lain dikarenakan uzur. Ini adalah pengertian taqwa yang didefinisikan oleh Ubay bin Ka'ab saat ditanya oleh Umar bin Khattab.

Bagi saya pembuktian 1 Syawal sebenarnya tidak serumit yang diperdebatkan oleh banyaknya kalangan di negeri ini, diantaranya:

1. Indonesia bukan satu-satunya negara Islam, jadi jika ada negara lain yang melihat hilal harusnya kita dengan tawadhu' mengikutinya, tanpa rasa malu-malu.

2. Kalau ada yang berpendapat mengikuti ulil amri (pemerintah), kita tanya dulu, apakah pemerintah Indonesia menggunakan Islam sebagai dasar negara?

Cara Saya Membuktikan Tanggal  1 Syawal

Dan saya punya cara tersendiri untuk membuktikan bahwa hari ini adalah tanggal 1 bulan hijriah.

Contoh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun