Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Orang NTT Kecewa Azizah Hanya Runner Up KDI 2015

6 Juni 2015   05:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MASYARAKAT Nusa Tenggara Timur (NTT) kecewa atas hasil pooling melalui pesan pendek (sms) yang menempatkan Azizah Maumere alias Azizah Ismi Hayrunisa sebagai runner-up Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang digelar MNCTV. Gadis 17 tahun asal Maumere, Kabupaten Sikka, NTT itu kalah dari Mahesya Nanda Pratama asal Pekanbaru, Riau. Hasil polling sms yang diumumkan pada malam grand final, Kamis (4/6/2015),  Azizah ‘hanya’ didukung 49,81 persen sedangkan Mahesya meraup 50,19 persen dukungan.

Bupati Sikka, Yos Ansar Rera dan istrinya, yang ikut menyaksikan penampilan Azizah di panggung Grand Final, tampak kecewa. Demikian juga pendukung Azizah, naik yang menyaksikan langsung di Studio 5 MNCTV maupun  yang nonton bareng di Kupang dan Maumere, Flores. Banyak penggemar meneteskan airmata. 

Kekecewaan para penggemar Azizah ditumpahkan melalui media sosial.  Seorang penggemar Azizah di Batam, sebut saja Nico, menuliskan status; “Tim Manajemen Azizah dan pendukung harus layangkan gugatan perdata karena telah dirugikan, karena sms diblokir.” Selanjutnya Nico menulis, “Jangan mau terima begitu saja, harus beri pelajaran, nanti orang bilang orang Maumere, orang Flores, dan orang NTT terima saja dikibulin, dikerjain, dan dirugikan.”

Stay, penggemar Azizah lainnya di Kupang, menyatakan bahwa Azizah tidak kalah tapi dikalahkan.  Melalui media sosial, Stay menulis; “Saya tidak setuju kalau kalahnya Azizah semalam dianggap sepele... Azizah "dikalahkan" oleh bisnis yang sudah sangat merugikan dan membodohi masyarakat. Kasus Azizah semalam harus menjadi pelajaran sekaligus pintu masuk dan selanjutnya bisa kita jadikan gerakan bersama untuk menghentikan bisnis macam begini.”

Lebih jauh Stay menyatakan, “Di seluruh dunia kontes bernyanyi macam begini, apalagi menggunakan pooling telp dan SMS.. tak akan pernah ada jadwal ulang. Artinya kalau jadwalnya harus ada yang gugur, maka WAJIB DIEKSEKUSI. Mengapa? Karena pulsa pemirsa sudah terkuras. Kalau diulang maka itu PELANGGARAN karena merugikan masyarakat. Lihat saja KDI, berkali-kali saatnya eksekusi tapi tidak ada yang dijemput. Hanya di KDI jadwal bisa diulang seenaknya. Tapi sudahlah... Yang terbaik tak selalu jadi pemenang. Saya bangga dukung Azizah,” tulis Stay pada status lainnya.

Tina, warga Lewoleba, NTT, menulis status, “Ketika kemenangan itu tidak berpihak pada Azizah Maumere, panggung KDI rasanya sepi, bahkan menangis. Bukan cuma kita Flobamora NTT yang kecewa, tapi  para juri dan hostpun tidak puas. Semua bisa kita lihat dari raut wajah sang juri dan para host.  Andai saja pemenangnya nona manis Azizah, maka Jupe dan teman2nya pasti langsung menyemarahkan suasana Panggung KDI,  dan tak terbayangkan lagi  para pecinta dan pendukung akan bersatu dan lebih gilanya lagi tari Hegong (tarian adapt Sikka) akan menyerbu  KDI. Itulah ciri khas kesatuan Flobamora . Tetap semangat nona manis. Bintangmu akan lebih bersinar cemerlang disbanding… Kenapa masih ada jurang antara Timur dan Barat?” gugat Tina.  

Pembohongan publik yg terkordinir rapi dikemas secara system berkesinambungan tapi pelan, juga pasti selalu berniat menguntungkan salah satu pihak tertentu. Bisnis siaran yg murni hanya meraup keuntungan semata tapi meninggalkan etika, jelas undang2 hak siar sudah dilanggar...hmmm, sesusah2nya kami orang timur tapi militansi kami jelas dan terukur, mitos budaya kalau kita selalu diduakan,” tulis penggemar Azizah bernama Denny.

Harian Umum VictoryNews, koran lokal di Kupang, melaporkan kekecewaan puluhan ribu masyarakat NTT yang menghadiri acara nonton bareng, baik di Kupang maupun di Flores, usai pengumuman pemenang. Disebutkan bahwa kekecewaan terutama karena warga NTT kesulitan mengirimkan sms saat pooling dibuka pukul 21.00 – 23.00 Wita. Setelah pooling ditutup, barulah SMS yang dikirimkan pendukung Azizah bisa masuk ke server kontes KDI 2015.

Mia da Silva, warga Maumere, kepada VN mengaku sangat kecewa karena SMS yang dikirimnya sejak pukul 21.00 tidak terkirim. Sementara Panitia Azizah Maumere, Vicky da Gomez, kepada VN mengaku kecewa namun tetap bangga bisa membantu Azizah meraih posisi runner up KDI 2015. Kendati kecewa, masyarakat Maumere tetap merayakan prestasi Azizah dengan menggelar pesta kembang api.

Tetap bersyukur

Azizah sendiri mengaku tidak kecewa. ''Azizah bersyukur kepada Allah SWT. Juara kedua, Azizah tetap bersyukur,''tutur siswi kelas II SMK Yohanes XXIII Maumere, kepada Sindonews. Putri seorang tukang ojek ini bertekad mewujudkan mimpinya untuk menjadi penyanyi profesional melalui pintu KDI 2015. ''Azizah ingin menjadi profesional untuk mengangkat harkat dan derajat orangtua. Buat pendukung Azizah, terima kasih yang tak pernah putus memberikan dukungan SMS,” ujarnya setelah Grand Final KDI 2015 di Studio 3 MNCTV, Kamis (4/6) malam.

Ayahnya, Sadaruddin, juga mengaku tak kecewa. ''Tidak kecewa. Dalam kompetisi ada kalah dan menang, itu hal biasa. Kami sebagai orangtua selalu mendukung Azizah untuk lebih maju,''kata pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini dikutip Sindonews. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun