BEKÂ anyar Juventus, Matthijs De Ligt (19), sudah dua kali bikin blunder. Dua kesalahan fatal tampaknya akan menyulitkan dirinya mengklaim posisi reguler di jantung pertahanan The Old Lady.
Kesalahan pertama ketika De Ligt gagal membaca pergerakan Harry Kane. Dia tak mampu menutup ruang tembak sang striker saat mencetak gol jarak jauh saat Juve vs Tottenham berduel di Singapura. Alhasil Juventus takluk 2-3 dari Tottenham.
Kedua, eks bek Ajax itu mencetak gol bunuh diri ketika meladeni Inter Milan di Cina. Bermaksud menghalau bola dari hasil sepak pojok, De Ligt justru mengarahkan bola ke gawang sendiri yang dikawal Wojciech Szczsny.
Beruntung Cristiano Ronaldo mampu mencetak satu gol untuk menyamakan kedudukan 1-1, sehingga pertandingan berlanjut ke babak adu penalti. Juve akhirnya menang dengan skor 4-3.
Pertandingan pra musim International Champions Cup (ICC) 2019 memberikan gambaran bagi para pelatih untuk menentukan Starting XI musim depan. Termasuk Maurizio Sarri.
Dan untuk posisi bek tengah, Sarri tak menjamin akan ditempati De Ligt secara reguler. Padahal De Ligt ditebus sebesar 85 juta euro dari Ajax untuk menggantikan bek veteran Andrea Barzagli yang baru saja gantung sepatu.
"De Ligt adalah prospek yang sangat fenomenal bagi kami," ujar Sarri kepada Goal International.
"Dia adalah seorang bocah berusia 19 tahun, namun di usianya yang masih muda ia sudah menjadi kapten untuk tim besar seperti Ajax. Jadi saya rasa itu menegaskan betapa besar potensi yang ia miliki."
Pujian tersebut tidak berarti mengunci De Ligt untuk posisi bek tengah. Â "Saya tidak tahu apakah ia akan berada di bangku cadangan atau menjadi starter musim depan, karena kami memiliki bek hebat lainnya pada Bonucci, Chiellini, dan Rugani,' ujar pelatih 60 tahun itu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H