[caption id="attachment_331618" align="aligncenter" width="300" caption="Hasil panen cabe rawit (foto: eddy mesakh)"]
![1414489434994853695](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1414489434994853695.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
Mestinya bisa pakai kapur ajaib, tapi mau pakai berapa banyak melihat siput itu memenuhi seluruh halaman. Siang hari, mereka berada di bawah setiap kerikil atau daun kering di dasar kebun. Menyelinap di bawah tanah dan hampir di setiap inci kebun. Menghadapinya, saya kumpulkan sedapat mungkin yang bisa dikumpulkan untuk dibakar, tapi ketika sore tiba, terlihat jumlahnya seolah tak berkurang. Saya menyerah! Terpaksa istirahat menanam tiga jenis sayuran itu dan digantikan dengan jagung. Setelah panen jagung, rupanya siput-siput itu sudah lenyap semuanya. Kini saya bisa kembali menanam kangkung dan sawi.
Pare/paria juga ada hamanya, yakni lalat buah (Dacus cucurbitae Cog). Buah yang diserang akan membusuk dan terdapat ulat di dalamnya. Menghadapi hama ini tidak sulit. Saya membungkus setiap buah pare menggunakan plastik transparan ketika masih seukuran batang korek api. Beres!
Kegiatan berkebun sangat menyenangkan, apalagi bila kita juga hobi bertanam. Kita cukup menyisihkan waktu satu jam sehari untuk merawat tanaman-tanaman itu.  Hitung-hitung sekalian berolahraga karena kita bisa berkeringat ketika menggali lubang, mencangkul, menyiram, membersihkan gulma, membasmi hama, dan memanen. Selamat mencoba! Selamat memperingati 86 tahun Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 1928 - 28 Oktober 2014. (*)