Beberapa waktu lalu, ada seorang teman yang bercerita kepada saya. Dia mengatakan bahwa salah satu tim sukses Jokowi - JK menyampaikan bahwa Jokowi adalah anugerah dari Tuhan untuk bangsa Indonesia. Terlepas dari benar tidaknya pernyataan ini, tentunya pernyataan ini sangat menarik.
Bagi saya pribadi, keberadaan Jokowi sebagai calon presiden adalah suatu hal yang membuat saya kagum. Dia berbeda dari pejabat pada umumnya. Tubuh dia kurus, muka kampung, dan bicara terbata-bata. Dia berasal dari keluarga sederhana, bahkan dulu keluarganya sempat diusir dari rumah tinggalnya. Dia Sarjana Kehutanan dan akhirnya menjadi pengusaha mebel. Tidak ada yang luar biasa dari sosok Jokowi sampai tahap ini. Lalu, dia membesarkan bisnisnya dengan membangun sistem-sistem bisnis yang baik. Yang menarik, Jokowi selalu berpikir dari sudut pandang sistemasi. Sudut pandang inilah yang mempunyai pengaruh penting ketika Jokowi menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Jokowi melihat, dari kacamata saya, bahwa dengan membuat sistem yang baik, roda pemerintahan akan berjalan secara efektif dan efisien. Dia kemudian bergabung ke dalam partai politik, mengikuti pemilihan kepala daerah, terpilih menjadi Walikota sampai dua periode. Terlihat bahwa masyarakat Solo begitu mencintai Jokowi sampai beliau terpilih untuk kedua kalinya, dengan hampir menang mutlak.
Tanpa terduga-duga, dua partai politik membawanya ke Jakarta untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pertanyaan yang timbul, mengapa seorang Walikota Solo dianggap mampu bertarung pada pemilihan Gubernur di Jakarta, yang notabene adalah pertarungan politik yang sangat berat. Entah mengapa, meski peran partai politik pendukung tidak dapat dikesampingkan, Jokowi menang pada putaran pertama dan kembali menang pada putaran kedua. Saya sebagai warga Jakarta, juga turut mendukung beliau. Sejauh mata memandang, terutama dari teman-teman di media sosial dan teman-teman kantor, banyak yang juga turut mendukung Jokowi. Apakah ada campur tangan terhadap kemenangan Jokowi di Jakarta? Jika dipikir-pikir, sulit sekali bagi Walikota Solo untuk bisa menang di Jakarta. Belum ada atau mungkin ada tapi sangat sedikit warga Jakarta yang mengenal Jokowi saat itu. Namun, entah mengapa, warga Jakarta jatuh hati pada Jokowi, terutama warga Jakarta yang menghendaki perubahan.
Popularitas Jokowi terus meningkat dari hari ke hari, sampai akhirnya Jokowi terkenal di seluruh daerah di Indonesia, bahkan di luar negeri. Beberapa kali saya berbicara dengan orang asing, dan banyak dari mereka yang mengatakan bahwa Jokowi kerap diliput media asing di negara mereka. Suatu hal yang mengagumkan saya. Fenomena apa ini? Apakah tangan-tangan Tuhan bekerja untuk Jokowi?
Fakta menunjukkan bahwa Jokowi adalah calon presiden nomor 2 saat ini. Seorang Walikota Solo, menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan sekarang bertarung sebagai calon presiden. Jika masyarakat Indonesia tidak mencintainya, saya tidak percaya. Jelas, Jokowi bisa seperti ini karena masyarakat mencintainya. Lalu, apakah begitu cepatnya peningkatan popularitas Jokowi dan prestasi yang diraihnya saat ini adalah perkenanan Tuhan? Saya rasa tentu selalu ada faktor-faktor ilahi yang bekerja, meski orang tidak peduli atau tidak menyadarinya. Mengapa? Karena bisa dibilang, begitu banyak hal yang tidak normal yang ditembus oleh Jokowi. Misalnya, Jokowi adalah calon presiden dari PDIP, dimana Jokowi bukanlah Ketua Umum partai. Sedangkan, begitu banyak pihak-pihak yang ingin menjadi calon presiden karena mereka adalah pihak-pihak yang mempunyai jabatan sangat penting di dalam partai mereka. Bagi saya, ini adalah pembaruan atau setidak-tidaknya, suatu perubahan yang positif.
Jadi, apakah betul Jokowi adalah anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia? Ini pertanyaan yang perlu direfleksikan dan dijawab oleh setiap orang. Melihat rekam jejak dan antusiasme masyarakat kepada Jokowi, saya tidak bisa memungkiri bahwa ada kekuatan lain yang bekerja di balik keberadaan Jokowi. Bagi saya, fakta bahwa dia saat ini calon presiden saja sudah menunjukkan bahwa ada faktor keilahian yang bekerja. Amin.
Jokowi - JK Adalah Kita. Mari kita dukung bersama. Salam 2 jari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H