Sebagai mantan anak asuh, pak RT punya bermacam kenangan selama tinggal disitu. Kenangan manis,  kenangan menyedihkan, dan ada juga kenangan pahit. Walau akhirnya semua  kenangan itu bisa berubah menjadi berbagai kenangan yang dirasakan  lucu saat menjadi tua kelak.Â
   Yang paling membekas di-ingatan pak RT adalah kalimat yang paling sering diucapkan ibu Ningsih mertuanya, pada anak asuhannya. Terlebih ketika persediaan uang menipis, karena ada beberapa donatur yang tak mengirim sumbangannya.Â
   Bu ningsih akan mengumpul kan seluruh anak asuh nya yang berjumlah 20 orang anak itu.Â
   " Sekarang ibu ingin bertanya pada kalian,  saat ini uang Yayasan sudah menipis dan belum kelihatan ada sumbangan donatur yang terkirim pada yayasan kita. Jadi ibu..." Bu Ningsih tak meneruskan bicaranya, sebab hampir seluruh anak yang duduk bersila di depannya tiba-tiba mengangkat jari telunjuk.Â
   " Aku mau dengan kecap aja bu. "
   " Aku juga bu,  kalau dengan kecap dan kerupuk bisa makan tiga kali, daripada pakai lauk-pauk cuma dua kali dan nasinya pun cuma sedikit"
   " Aduh...ibu belum ngomong apa-apa , kok tahu-tahu sudah dipotong sih.. " ujar bu Ningsih berpura-pura bingung, padahal beliau sudah menduga bahwa anak-anak pasti akan berbuat seperti itu. Sebab kekurangan dana itu kerap terjadi. Dan malaikat-malaikat kecil itu pun suka melakukan-nya, yaitu memotong pembicaraan bu Ningsih. Karena mereka sudah sangat hafal akan jawabannya. Anak-anak tertawa serempak melihat tingkah pengasuh yang mereka sayangi itu.Â
   Bu Ningsih sangat terharu, sebulir air-mata nyaris keluar dari kelopak matanya. Rupanya para anak asuhan sudah hafal betul, apa pertanyaan yang bakal keluar dari mulutnya.Â
   Yaitu :  makan dua kali dengan lauk-pauk tetapi nasi nya sedikit, atau makan tiga kali tetapi cuma dengan kecap plus kerupuk -cuma nasinya cukup banyak. Dan pilihan anak-anak ternyata selalu pilihan kedua, yaitu makan tiga kali dengan kecap dan krupuk. Dan situasi seperti itu memang bukan hal yang aneh di Panti Asuhan Rahmat Allah.Â
   Pak RT mendekat, sepertinya anak-anak sudah siap untuk  melanjutkan acara mereka.Â
   " Ingat! Jangan terlalu berisik dan bersorak-sorai berlebihan. Bunyi-bunyian kalian tak boleh terlalu mengganggu ketenangan para warga yang akan melakukan sahur. " demikian ujar pak RT mewanti-wanti, sebelum beliau melangkah masuk kedalam rumah.Â