Jejak-jejak itu seakan menertawai ku
Mereka terkekeh ditengah lumpur tanah merah
Sambil menunjuk kan jari tepat kewajahku
Merekapun saling berbisik sesama jejak
Kulit munafik lelaki itu tak pernah lenyap
Selalu menyalahkan bulan yang tak purnama selamanya
Atau hari-hari kelabu yang selalu memeluknya
Hati ku cuma mampu tersenyum menjawab bisik-kan itu
Tak ada yang salah dari mereka
Sebab
Selama umur ku terukur lewat jejak yang terlangkah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!