Semula tak ada niat sama sekali, untuk membuat kisah berisi persiapan menjelang Ramadhan ini. Karena, kondisi dan situasi ekonomi keluarga kami sudah lama anjlog. Pasti sudah bisa diterka, apa lagi kalau bukan akibat pandemi.Â
Tanpa diduga, covid 19 mengamuk tanpa terkendali, membuat Pemerintah kalang-kabut untuk menanganinya. Pembatasan perjalanan skala besar lantas saja diberlakukan. Walau terlihat masih belum terkordinasi antar daerah.Â
Aktivitas ekonomi merosot seketika, orang tak bisa lagi bepergian kesana-kemari seenaknya. Jual-beli mendadak merosot, karena daya beli masyarakat berkurang.Â
Pencarian saya sebagai pebisnis kulakkan ( biar keren dikit), harus rela menerima dampak langsung dari berkurangnya kegiatan ekonomi ini. Perlahan tetapi pasti, hal itu menguras tabungan saya yang  ndilalah memang cuma seuprit.Â
Pengunjung Pasar Tanah Abang membludak, hasrat belanja meningkat
 Sengaja saya menulis Label seperti ini, untuk menampar muka sendiri. Dan terbukti,  kalimat pada Label ini memang bikin mulut saya tersenyum meringis, bayangan dompet kosong pun mendadak berkelebat didalam kepala. Ko
Boro-boro punya hasrat belanja, bahkan kamipun sudah memutuskan untuk tak membuat kue lebaran. Uang yang masih tersisa direncanakan dan di irit untuk tarik nafas pasca lebaran.Â
Untung saja, Anak-anak tidak rewel. Â Sebab berlaku nya pembatasan lokal (Â dirumah)Â di bidang perjajanan sudah berbulan ini dibakukan pada keseharian mereka.Â
Sehingga dengan sikap puritan, anak-anak saya mampu memaksakan diri untuk mengangguk secara dewasa. Dan berjanji setia untuk menerima pakaian lama mereka yang masih dianggap baik sebagai pakaian Lebaran. Ha.. ha... ha..Â
Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang banyak dinanti oleh umat Islam. Rasa haus dan dahaga ditambah hawa lapar yang selalu menggoda, menjadikan Lebaran bak sebuah letupan emosi yang membuncah di diri setiap umat.Â
Beruntung bagi yang masih mendapat THR, mereka bisa menikmati ber baru- baru dan ber kue-kue saat menghadap tibanya Lebaran. Dan tentunya bisa  lebih khidmat pada hari yang telah dinantikan itu.Â