Sebab pesta pora pastilah sebuah tradisi keharusan
Dari penikmat hidup  yang tak punya iba
Karena iba cuma kata lain dari kekalahan
Yang kerap bersembunyi dibalik riuh genderang kemunafik-kan
Mereka tak punya kata menyerah
Sementara kepala kita cuma dijejali mimpi- mimpi
Bangunlah nak
Bangunlah hulu- balangku.
BangkitlahÂ
walau pedangmu telah dimakan karat
Sinar mentari telah lama menebar terik di ufuk timur
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!