Di usia yang ke 53 tahun ini banyak hal yang tidak terduga membuat saya harus terus bersusaha mengatasinya. Beberapa waktu lalu melalui Komunitas Aktivis Guru dan Dosen Indonesia ada yang mengajak mengikuti workshop PTK, setelah ditelusuri daftarnya melalui online dan juga salah satu pembicara masih sohib sendiri, yaitu bpk. Drs. Dedi Dwitagama, M. Si yang sudah lama tidak bertemu, akhirnya sepakat dengan istri ikut berdua, langsung didaftarkan.
Hari Minggu, tanggal 23 Februari 2014 siap berangkat dari rumah di Tangerang menuju kampus UNJ Rawamangun, berhubung berangkatnya sudah terlewat waktu pelaksanaannya ya jadi buru-buru. Singkat cerita sampai juga ke tempat pelaksanaan workshop, mencari tempat parkir kendaraan, ternyata salah masuk agar dekat dengan lokasi kegiatan, atas saran tukang parkir  disuruh parkir saja karena kalau mau memutar jadi jauh jalannya, padahal waktu sudah menunnjukkan jam 09.30 (acara jam 08.00), ya karena kelihatannya tukang parkirnya baik jadi diikuti saja. Astaghfirullahaladzim, baru sadar pas turun dari kendaraan ternyata sepatu yang sudah saya siapkan untuk acara tidak terbawa alias masih tertinggal di rumah pada hal saya cuma pakai sendal jepit, ya sepertinya kalau dibatalkan ikut acara sudah terlanjur datang jauh-jauh, tanya-tanya sama tukang parkir ada nggak di sekitar yang jual sepatu, tidak ada pak katanya (dalam kampus UNJ Rawamangun).
Setelah niatkan hati untuk tetap ikut, terlihatlah tukang parkirnya memakai sepatu, terjadilah dialog :
Saya : Nomor berapa sepatunya mas
Tukang Parkir : nomor 42 pak
Saya : kog kelihatannya kecil mas ? (saya pakai nomor 39/40?, bapak pinjam pake saja ya ?, boleh khan ?
Tukang Parkir : (agak lama berpikir), tapi jam 2an saya pulang pak ?, bapak acaranya sampai jam berapa ?
Saya : (saking gembiranya), jam 17.00 mas, tapi nanti bisa di atur, yang penting bapak bisa masuk acara dulu dengan sepatu mas
maka terjadilah perpindahan barang, sepatu saya pakai dan sendal jepit saya serahkan ke Tukang Parkir, lega rasanya, aman rasanya iktu workshop, susah bayangkan kalau saya pakai sendal jepit dengan pakai cukup resmi.
Singkat cerita, akhirnya saya dengan istri dapat mengikuti workshop dengan tanpa mendapat malu karena memakai sendal jepit, tidak terasa waktu berlalu sampai terlupa semuanya kembali, lagi asyik-asyiknya mengikuti acara puncak tiba-tiba ada pemanggilan Nomor Polisi mobil (baru ingat saya tidak kasih nama ke Tukang Parkir).
Panitia : Yang mempunyai mobil B 1291 NFN ada tamu yang menunggu