Mohon tunggu...
Eddy Restuwardono
Eddy Restuwardono Mohon Tunggu... Wiraswasta - swasta

Re-tired (adj) : I was tired yesterday and I'm tired again today

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Main Rangkap Tingkatkan Kualitas Ganda Campuran

18 Maret 2015   00:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14266422151798568346

[caption id="attachment_403664" align="aligncenter" width="589" caption="Pasangan ganda campuran, Ahmad Tantowi/Lilyana Natsir saat mempertahankan emas di All England 2013 (Kompas.com)"][/caption]

Setiap kali ada kejuaraan besar badminton dunia entah itu All England, Indonesia Open, World Championship, Asian Games, Olimpiade, Piala Sudirman, pengurus PBSI selalu mentargetkan medali emas atau gelar juara untuk pasangan Tontowi Ahmad/Liliana Natsir. Harus diakui pasangan ganda campuran ini adalah atlet badminton kita yang paling dapat diandalkan saat ini.

Tetapi akhir akhir ini prestasi Owi/Butet begitu panggilan akrab ganda campuran kita ini merosot drastis. Di turnamen super seri All England barusan Owi/Butet kalah di final dari pasangan China Zhang Nan/ZhaoYunlei sementara di Swiss Open Grand Prix Gold Owi/Butet kalah di semifinal dari pasangan china yang lain Bao Yixin/Liu Cheng.

Meskipun kalah dengan tragis di All England dan swiss Open tetapi pasangan Owi/Butet tetap menjadi andalan Indonesia dan menjadi tumpuan target pada kejuaraan besar berikutnya : World championship 2015 dan Piala sudirman. Agak miris juga mendengarnya karena kedua pasangan ini telah mempersiapkan diri dengan serius untuk All England 2015 ini tetapi tetap saja gagal merebut juara. Bagaimana dengan target berikutnya ?

Masalahnya kekuatan ganda campuran saat ini benar benar berubah. China tetap mendominasi nomor ini tidak lagi dengan 2 pasangan tetapi dengan 4 pasangan di 10 besar dunia. Selain Zhao Yunlei/Zhang Nan dan Xu Chen/Ma jin mereka punya andalan baru Bao Yixin/Liu Cheng dan Lu Kai/Huang  Yaqiong. Sementara dari Eropa selain Fischer Nielsen/Christina Pedersen ada Christ Adcock/Gabrielle Adcock yang makin padu dan berbahaya. Untung experimen korea di ganda campuran tidak banyak berhasil sehingga mereka cuma mengandalkan Kim Hana/ Koo Sung Hyun saja.

Makin  bagusnya penampilan Bao Yixin/Liu Cheng, Lu Kai/Huang Yaqiong serta Christ Adcock/Gabrielle Adcock sudah menambah kesulitan tersendiri bagi pasangan Indonesia. Owi/Butet sudah pasti semakin menemui kesulitan. Pasangan lain di ganda campuran Praveen Yordan/Debby susanto begitu juga Riki widianto/Puspita Richi Dili  yang diharapkan untuk ikut menanggung beban Owi/butet  juga susah bersaing dengan pasangan pasangan baru itu. Agak susah untuk kedua pasangan terakhir ini untuk terus naik ke atas memperbaiki posisinya. Sementara pasangan muda potensial kita  jauh sekali ranking nya Alfian eko Prasetyo/Anisa Saufika (ranking 24) eddy Subaktiar/GloriaWijaya (ranking 27) dan Ronald Alexander/melati daeva (ranking 29).

Bagaimana meningkatkan keandalan Owi./Butet dan pasangan-pasangan  ganda campuran kita lainnya yang masih muda dan potensial ini ? bagaimana kalau mereka disuruh main rangkap. Pemain pemain putra disuruh juga main di ganda putra dan pemain putrinya juga main di ganda putri di turnamen yang sama. Mengapa ? 4 pasangan ganda campuran china juga melakukan hal yang sama. Zhang nan sekarang main ganda putra bersama Fu haifeng pasanbgannya Zhao Yunlei juga main ganda putrid bersama Tian Qing.  Xu Chen tidak main ganda putra tapi Ma jin main ganda putri dengan pasangan berganti gantyi. Bao Yixin main ganda putri dengan Tang Jinhua, Liu cheng dengan Kang Jun di ganda putra. Lu Kai main ganda putra dengan Cai Yun, Huang Yaqiong main ganda putrid dengan Ma jin.

Pasangan ganda campuran eropa yaitu Fisher Nielsen/Christina Pedersen juga main rangkap, paling tidak Christina Pedersen bermain ganda putri bersama Camila Rytter juhl. Begitu juga dengan Chris Adcock /Gabrielle Adcock yang juga main rangkap. Christ Adcock bermain di ganda putra bersama Andrew Ellis dan Gabrielle Adcock bersama Lauren smith di ganda putri. Ganda campuran Korea juga main rangkap Kim Hana juga main di ganda putrid bersama jung kyung eun dan Koo Sung hyun main rangkap di ganda putra bersama Shin Baek Choel.

Cuma pemain Indonesia saja di ganda campuran yang tidak main rangkap di  ganda putri atau ganda putra. Itu barangkali yang menyebabkan ganda campuran kita semakin terpinggirkan oleh ganda campuran China dan eropa. Coba saja kalau pemain ganda campuran kita juga main rangkap di ganda putra dan putri pasti mereka masih bisa menahan perkembangan pesat di sector ganda campuran ini.

Paling tidak kekuatan dan kecepatan akan makin meningkat begitu juga taktik dan strategi di lapangan. Zhang nan terlihat berubah pesat gaya mainnya setelah main ganda putra bersama Fu Haifeng, begitu juga dengan Lu kai yang bermain bersama Cai Yun. Bagaimana, main rangkap ?  kan lumayan membantu ganda putri  dan ganda putra dengan beragam alternative pilihan. Siapa tahu bukan cuma ganda campuran yang makin baik tapi juga ganda putri dan ganda putra !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun