salah satu gambar animenya
Selamat siang..
Hari ini saya ingin berbagi cerita dari negeri sakura, sebuah cerita yang wajib diketahui, terutama bagi warga negara Indonesia yang ingin pergi ke Jepang.
Pada umumnya masyarakat Negeri Sakura adalah masyarakat yang tidak mengenal agama, seperti itu sebutannya karena warga disini menolak jenis ibadah yang dilakukannya sebagai agama mereka lebih senang menyebutnya bunka (budaya), adapun jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan warga disini salah satunya adalah pergi ke Jinja (semacam kuil), itupun dilakukan pada hari hari tertentu yang saya tahu biasanya mereka pergi setiap satu tahun sekali di akhir tahun.
Seperti itulah sekilas Negeri Sakura tentang agama, namun baru baru ini ada sebuah agama baru yaitu Happy Science yang sedang gencar melakukan propaganda. Sasaran mereka adalah gaikoku jin (orang asing), dengan mengiming-iming berbagai macam keuntungan. Dari mulai visa, penawaran kerja, uang, dan lain sebagainya. Bentuk penyebarannya dengan melakukan prospek perorangan, dan bahkan mereka sanggup mengeluarkan kocek dalam untuk membuat sebuah anime yang bertemakan tentang agama tersebut. Dan  mereka membagikan tiket untuk menonton anime tersebut secara cuma-cuma dengan kata lain gratis. Menurut saya ini adalah sebuah propaganda yang sangat luar biasa. Maka dari itu saya mengingatkan untuk warga negara Indonesia  yang sedang di Jepang dan belum mengetahui hal tersebut maupun untuk warga negara Indonesia yang berniat ke Jepang untuk berhati hati.Â
Sekedar share pengalaman, kemarin teman saya terkena prospek mereka dan memberikan alamat tempat tinggal kami, betapa terkejutnya saya karena tadi pagi (4/30 9:15am) tempat tinggal saya didatangi oleh orang dari agama tersebut. Sudah saya tidak dibukakan pintu, namun orang tersebut nekat membukakan pintu apartement kami. Dan sialnya pintu apartemen tidak di kunci. Dengan terpaksa saya pun berbincang dengan orang tersebut sekitar 10 menit karena teman saya tidak berani untuk berbicara. Awalnya saya menolak secara halus tapi orang tersebut tetap meneruskan pembicaraan tentang agama tersebut, dengan sedikit kesal saya berbicara pada orang tersebut, bahwa saya tidak akan masuk karena saya punya agama. Mendengar nada bicara saya yang sedikit meninggi karena kesal, alhamdulilah orang tersebut berhenti, dan meminta maaf.
menurut pengalaman teman saya berikut ini jalur penyebaran yang mereka lakukan sebagai berikut ini:
1. Biasanya mereka menghampir orang-orang yang sedang berjalan atau yang sedang duduk di taman
2. Mereka mengajak berkenalan, lalu memulai percakapan ringan
3. Lambat laun mereka sedikit demi sedikit menjelaskan tentang agama mereka
4. Meminta alamat tempat tinggal dan mengajak kita untuk pergi ke kantor mereka