Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Habis Gelap, Terang Tak Kunjung Terbit

17 September 2017   00:12 Diperbarui: 17 September 2017   00:20 1911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : jagokata.com

Tahun pertama sudah berlalu dengan kegelapan

Diisi dengan kemunafikan kata-kata

Diwarnai harapan yang tak pasti

Dihujani batu-batu angkara menghujam nurani

Tahun kedua tetap dijalani dengan kegelapan

Tetap tak mampu melihat cahaya kebenaran

Tetap tak sudi menuruti nurani yang berontak

Terus berjalan pongah walaupun tapak kaki tercabik-cabik

Tahun ketiga semakin gelap

Bertindak semaunya merasa paling benar

Menutup aib dengan harapan semu menyesatkan

Mengumbar janji mengorbankan kaum jelata

Tahun keempat terus gelap

Keduanya terus berjalan di tengah kegelapan

Walaupun tersandung bongkahan nurani yang tersakiti

Terus melangkah tak sadar amanahnya

Kini, tahun kelima hampir habis

Mulai membuka tabir kegelapan dengan secercah harapan palsu

Mengumbar janji ''Habis gelap terbitlah terang''

Gelap...

semakin gelaaap kurasa

Diri berpasrah....

karena Habis gelap, terang tak kunjung terbit

Kenanga, 16 September 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun