Tahun pertama sudah berlalu dengan kegelapan
Diisi dengan kemunafikan kata-kata
Diwarnai harapan yang tak pasti
Dihujani batu-batu angkara menghujam nurani
Tahun kedua tetap dijalani dengan kegelapan
Tetap tak mampu melihat cahaya kebenaran
Tetap tak sudi menuruti nurani yang berontak
Terus berjalan pongah walaupun tapak kaki tercabik-cabik
Tahun ketiga semakin gelap
Bertindak semaunya merasa paling benar
Menutup aib dengan harapan semu menyesatkan
Mengumbar janji mengorbankan kaum jelata
Tahun keempat terus gelap
Keduanya terus berjalan di tengah kegelapan
Walaupun tersandung bongkahan nurani yang tersakiti
Terus melangkah tak sadar amanahnya
Kini, tahun kelima hampir habis
Mulai membuka tabir kegelapan dengan secercah harapan palsu
Mengumbar janji ''Habis gelap terbitlah terang''
Gelap...
semakin gelaaap kurasa
Diri berpasrah....
karena Habis gelap, terang tak kunjung terbit
Kenanga, 16 September 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H