HARI MInggu kemarin saya bertemu dengan seorang rekan (tepatnya adik) yang dulu pernah sekantor dengan saya. Dibanding dulu, sekarang dia agak hitaman. Dia menarik saya ke warung kopi. Ngajak minum.
Dia memuji saya. Saya pun membalas memuji dia.
"Tapi enakan yang dulu, Mas," katanya.
"Dulu yang mana," sahut saya pura-pura bego.
"Ya waktu sekantor sama si Mas lah. Semuanya jelas.".
Saya tersenyum. "Apanya yang enak kalau kita masih karyawan.".
"Ah, Mas ini selalu begitu.".
"Selalu begitu gimana?".
"Walaupun karyawan kan posisi dan tempat kerjanya enak.".
Sebetulnya rada malas (akhirnya) saya membahas masalah enak dengan status karyawan ini. Masa jadi karyawan enak?
"Kalau enak kenapa kamu dulu ke luar," timpal saya.
"Yah, itulah Mas, saya ke luar kan disuruh mengundurkan diri karena saya dituduh melanggar administrasi.".