Noda di lap susah hilang? Capek ngebersihinnya???
Ini dia solusinya!
Kain microfiber merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan sebagai lap, terutama di bagian rumah tangga. Kain ini memiliki serat yang berukuran mikron dan tersusun secara rapi dan rapat, dengan ukuran tiap seratnya dapat mencapai 1/16 kali dari ukuran rambut manusia. Kain ini biasanya terbuat dari polyester atau polyamide, yang memiliki muatan positif sehingga mudah mengikat debu atau partikel kotoran lainnya yang bermuatan negatif. dengan ukuran serat yang kecil dan tersusun secara rapat, kain microfiber ini mampu mengikat kotoran dan debu di dalamnya dan menahannya.
Namun permasalahan yang paling sering ditemui ialah noda yang menempel pada kain microfiber ini terkadang sulit dibersihkan terutama noda minyak dan saus karena sifatnya yang mengikat kotoran di dalamnya. Untuk membersihkan kain microfiber, biasanya tidak cukup hanya dibilas dan digosok dengan air. Namun perlu direndam dalam air panas dan dicuci dengan menggunakan deterjen bila noda tersebut sulit hilang. Seperti yang kita ketahui, penggunaan deterjen dapat menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya.
Solusinya??
Kain Microfiber Beterknologi Fotokatalis
Bagaimana Cara Kerja Kain Microfiber ini?
Sebelumnya, kain microfiber ini akan dilapisi dengan katalis. Katalis yang digunakan adalah katalis titania (TiO2) dengan dopan C yang memang paling sering digunakan karena lebih murah serta memiliki kemampuan lebih dibandingkan katalis lainnya. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis berukuran nano agar katalis tersebut dapat masuk ke sela-sela serat yang berukuran mikron. Penggunaan dopan C pada katalis TiO2 membuat katalis ini aktif saat terpapar oleh sinar tampak (cahaya matahari). Nah, cahaya dengan panjang gelombang tertentu ini memiliki energi foton yang mampu mengaktifvasi katalis menghasilkan pasangan elektron dan hole (e-/h+). Pasangan elektron dan hole inilah yang dapat dimanfaatkan untuk aplikasi proses reduksi, oksidasi, atau reduksi oksidasi secara simultan. Dalam penerapan sifat self-cleaning, ia akan membentuk sifat hidrofilik, yaitu sifat yang sangat menyukai air; hal ini disebabkan karena adanya oxygen vacancy yang membuat molekul air dapat terikat dengan mudah dan kuatnya. Akibatnya, daya serap air dari kain microfiber ini akan meningkat dibandingkan microfiber biasa. Hal ini juga dapat dibuktikan melalui hasil riset yang dilakukan, yang menunjukkan daya serapnya meningkat hampir 50% dibanding kain microfiber biasa. Jadi, tidak perlu khawatir bahwa katalis yang diberikan akan menutup pori kain dan menurunkan daya serap air dari kain microfiber.
Kemampuan fotokatalis tidak sampai di situ saja. Biasanya, bila ada air yang jatuh ke permukaan benda, maka akan terbentuk droplet atau butiran pada permukaan benda tersebut. Pada benda yang dilapisi fotokatalis, air yang jatuh pada permukaan benda tersebut akan langsung menyebar secara rata pada permukaan dan membentuk lapisan air sendiri di atas permukaan kain yang dilapisi oleh katalis. Bila debu dan kotoran menempel pada kain microfiber yang diberi katalis, debu dan kotoran tersebut otomatis hanya menempel pada lapisan air tersebut dan tidak masuk hingga ke bagian dalam kain; sehingga bila kain tersebut dialiri oleh air, air tersebut akan membawa kotoran yang berada pada lapisan air di atas katalis dan membersihkan kain secara otomatis.
Berikut ada sedikit video demonstrasi yang membandingkan antara kain microfiber yang dilapis dengan tidak: