Mohon tunggu...
Eda Akbar
Eda Akbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

moslem. female. a wife. moms of 1. day dreamer. moody. blogger. social media junker. photography. coffee. writing. book. music. poems. hiking. purple. www.nyonyabesar.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuan Sapardi Vs Puan Eda

10 Agustus 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata Tuan Sapardi: Hujan di Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Kata Puan Eda: Hujan di Bulan Juli

Tuan sapardi, hujan juga turun di bulan juli
Meski sekali, tapi cukup menyayat hati
Dia sempat menyembuhkan luka
Tapi juga meninggalkan duka

Tuan Sapardi,
Hujan bulan juli memang tak setabah di bulan juni
Dia tak dapat menyembunyikan nestapa
Bahkan seringkali meneriakkannya

Hujan bulan juli juga tidak cukup bijak
Menguak sampai terkoyak
Ganas menyibak
Lantang berteriak

Hujan bulan Juli pun tak arif
Karena dia mengiris-iris
Mendengarnya pun miris
Akhirnya hanya ada tangis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun