Kata Tuan Sapardi: Hujan di Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Kata Puan Eda: Hujan di Bulan Juli
Tuan sapardi, hujan juga turun di bulan juli
Meski sekali, tapi cukup menyayat hati
Dia sempat menyembuhkan luka
Tapi juga meninggalkan duka
Tuan Sapardi,
Hujan bulan juli memang tak setabah di bulan juni
Dia tak dapat menyembunyikan nestapa
Bahkan seringkali meneriakkannya
Hujan bulan juli juga tidak cukup bijak
Menguak sampai terkoyak
Ganas menyibak
Lantang berteriak
Hujan bulan Juli pun tak arif
Karena dia mengiris-iris
Mendengarnya pun miris
Akhirnya hanya ada tangis