Mohon tunggu...
Eda Akbar
Eda Akbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

moslem. female. a wife. moms of 1. day dreamer. moody. blogger. social media junker. photography. coffee. writing. book. music. poems. hiking. purple. www.nyonyabesar.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pernahkah Kau Menceritakanku pada Sahabatmu, Sahabatku?

19 April 2012   19:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Whenever your friend gets a new friend, something always changes."


Di penghujung hari, sekaligus pembuka pagi, aku menitipkan pesan ini pada sang sunyi.

Entah kenapa, mulai senang lagi berteman dengan malam dan sunyi. Cuma mereka yang mau menemani untuk memahami diri. Barangkali..

But actually, aku tak ingin menjadi seperti ini terus. Aku rindu kamu, kamu, kamu, kalian! Sahabat-sahabat terbaikku. Yang (dulu) selalu menemaniku dalam suka dan duka. Apa berlebihan kalau aku mengharapkannya (lagi) saat ini?

Aku tahu, sangat tahu, kamu sedang sibuk dengan urusanmu. Tapi tak adakah sedikit waktu hanya untuk menanyakan kabarku? Heii kamu.. Aku di sini, menunggu sapamu..

Atau kamu sedang sibuk dengannya? Dengan temanmu yang pernah kamu ceritakan waktu itu? Teman, yang kamu merasa begitu nyaman saat berdekatan dengannya, bercerita dan melakukan apa saja dengannya. Dan kamu betah berlama-lama di sisinya. Kamu kagum padanya kan?

Lalu bagaimana dengan aku? Apa kamu juga pernah menceritakan tentang aku pada temanmu itu? Bahwa aku juga sama berharganya dengannya? Aku rasa tidak!

Lalu bagaimana denganku? Am I not your bestfriend? NO! I'm not your bestfriend, I guess. It's okay. Your still my precious one. Hei kamu.. Aku juga ingin mendengar kalimat itu dari mulutmu.

"De, your my precious one,"

Cuma itu yang ingin aku dengar darimu. Berlebihankah? Atau memang sudah ada yang menggantikanku? Yang lebih nyambung, lebih asyik mungkin? Tapi buatku, kamu itu tak terganti. Kamu tetap mendapat tempat di sini, di hatiku, di kehidupanku.

Asal tahu saja, aku selalu menyugesti diri sendiri, bahwa aku masih mendapat tempat di hatimu, di kehidupanmu, bahkan di pikiranmu. Hehehe.. Lebay bin ngarep memang. Tapi itu karena aku tidak mau kehilanganmu. Kangen dengan kenangan-kenangan itu tauuuuuuk!!! Dan berharap suatu saat akan terulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun