Mohon tunggu...
Eda Akbar
Eda Akbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

moslem. female. a wife. moms of 1. day dreamer. moody. blogger. social media junker. photography. coffee. writing. book. music. poems. hiking. purple. www.nyonyabesar.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindukan Hujan

4 Maret 2012   12:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:31 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak siang tadi mendung menggelayut manja
Tapi kenapa hujan tak kunjung menyapa
Apa kau telah diusir matahari?
Hingga tak pernah menampakkan diri lagi?

Aku sangat rindu..
Rindu pada jejak yang kau tinggalkan
Pada hawa sejuk yang merasuk sukma
Pada bau tanah basah yang menentramkan jiwa

Sudahlah..
Aku tak bisa memaksamu untuk datang kan?
Kau bilang tunggu! Aku jawab tidak. Lalu sepi dan turun hujan; menderas dan dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun