Seiring dengan perkembangan zaman, tanpa kita sadari kita sudah masuk di gempuran era globalisasi. Dimana setiap kegiatan yang dilakukan manusia mengalami perkembangan baik dari teknologi, kebudayaan, termasuk ilmu pengetahuan. Dari waktu ke waktu ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan dan terus berevolusi sehingga banyak penemuan- penemuan baru yang terus di kembangkan hal ini juga disebabkan oleh teknologi yang terus berkembang sehingga membantu ilmu pengetahuan menjadi berkembang seperti sekarang ini. Serta banyak pembelajaran- pembelajaran baru yang semakin maju seperti pelajaran IT, meteorologi,sains, hukum dan lainnya.
Banyak orang berpandangan bahwa pendidikan islam adalah pendidikan yang hanya menekankan pada aspek ilmu agama/ rohani saja, seperti fiqih, aqidah akhlak, tafsir dan lainnya. Sedangkan pengetahuan umumnya dikesampingkan. Oleh karena itu menurut saya pembahasan ini sangat menarik untuk dibahas agar membantu pembaca dalam memecahkan pertanyaan apa pendidikan islam itu? Apakah pendidikan islam hanya menekankan pada aspek rohani saja? Apakah pendidikan islam menutup diri terhadap pengembangan akal ?
Pendidikan islam adalah pendidikan yang bisa mengembangkan 3 aspek penting yaitu keimanan/ ketakwaan rohani, akal, dan jasmaninya. Jadi yang menjadi acuan bagi saya untuk menentukan apakah pendidikan islam atau bukan dilihat dari isi substansi, program atau bisa dikatakan visi misi dari sekolahan tersebut apakah ada tujuan tentang keislamannya atau tidak. Dilihat isi substansinya mana yang menekankan aspek keimanan/ ketakwaan rohani, akal dan jasmaninya.
Jadi ukurannya bukan apakah lembaga tersebut sangat menekankan aspek rohaninya saja lalu bisa dikatakan pendidikan islam jawabannya tidak. Tapi dilihat apakah lembaga tersebut sudah menekankan ke 3 aspek rohani, akal dan jasmaninya atau tidak jika iya maka lembaga tersebut bisa dikatakan sebagai lembaga pendidikan islam.
Pendidikan islam tidak hanya menekankan pada aspek rohani saja melainkan mencakup 3 aspek yaitu rohani, akal, dan jasmani. Karena jika salah satu aspek saja dihilangkan maka tidak seimbang atau tidak akan sempurna untuk memenuhi kriteria pendidikan islam itu sendiri.
Oleh karena itu mulai sekarang kita harus membuang asumsi bahwa pendidikan islam itu menutup diri terhadap pengembangan akal. Karena yang saya ketahui bahwa pendidikan islam itu sangat menghargai yang namanya ilmu pengetahuan baik ilmu dunia maupun akhirat bahkan disebutkan juga dalam (HR Ahmad).
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).
Jadi pendidikan islam adalah pendidikan yang mampu mempelajari atau mengembangkan ilmu pengetahuan jadi bukan hanya ilmu agama saja yang mereka pelajari atau perdalam tetapi mempelajari ilmu tentang alam atau sosial juga karena memang yang membedakan manusia dengan malaikat itu terletak pada ilmu pengetahuannya. Jadi pendidikan islam bukan hanya mempelajari ilmu fiqih, Tata cara shalat,tafsir saja tetapi mempelajari ilmu pengetahuan yang lain juga. Karena manusia itu cirinya yang berpengetahuan dan menggunakan akalnya.
Jadi justru manusia dalam islam itu harus mempelajari tentang ilmu pengetahuan tentang alam semesta ini, tentang manusia dan sejarahnya. Makanya masyarakat muslim awal tidak segan mempelajari kedokteran, filsafat, astronomi seperti Ibnu Sina, Al- Farabi, Al- Khawarizmi dan masih banyak lagi tokoh islam yang lainnya. Jadi saya berpandangan bahwa pendidikan islam adalah pendidikan yang mempelajari ilmu pengetahuan dan mengembangkan logikanya. Sehingga pelajaran fisika, astronomi itu harus kita pelajari karena hal itu yang diperintahkan terhadap manusia.